Mantan Menlu AS Siap Daftar Menjadi Muslim
Mantan Menteri luar negeri AS, Madeleine Albright dan seorang aktris film menyatakan bersumpah akan mendaftar sebagai Muslim. Keputusan itu diambil apabila Presiden AS Donald Trump mendaftar setiap warga Muslim di negara itu.
Madeleine Albright yang kini berusia 79 tahun, dan aktris Mayim Bialik mengatakan mereka ‘siap’ untuk mendaftar sebagai Muslim, sebagai protes terhadap rencana kebijakan Trump tersebut.
“Saya dibesarkan sebagai Katolik dan keluargaku Yahudi,” kata Albright – perempuan pertama yang menjabat Menteri luar negeri AS – dalam akun tweeternya, pada Rabu (25/1/2017) waktu setempat sebagaimana dilansir BBC.
“Saya siap mendaftar sebagai Muslim di #solidarity, ” demikian cuitannya di akun Twitter pribadinya yang kemudian mendapat dukungan puluhan ribu orang.
Komentar ini muncul sebagai tanggapan terhadap isu bahwa pemerintah AS akan mengeluarkan kebijakan ekstrim melarang kedatangan pengungsi dari tujuh negara, termasuk Suriah, Yaman dan Irak.
Tetapi belum ada yang menyebutkan bahwa Trump akan benar-benar melakukan pendaftaran terhadap warga Muslim AS, seperti yang pernah dia lontarkan dalam sebuah wawancara pada 2015 lalu. Belakangan Trump tidak pernah mengulangi pernyataannya.
Sejumlah orang telah bersumpah untuk melakukan solidaritas terhadap warga Muslim AS, setelah Trump memenangi pemilu presiden.
Namun demikian, cuitan Albright itu tampaknya telah menginspirasi orang lain untuk berbicara – termasuk aktris Mayim Bialik, yang memerankan sosok Amy Farrah Fowler dalam film seri The Big Bang Teori – salah satu film komedi yang paling populer.
“Saya Yahudi. Saya siap untuk mendaftar sebagai seorang Muslim di #solidarity apabila pendaftaran bagi Muslim benar-benar terjadi,” tulis Bialik.
Sejumlah laporan menyebutkan, Trump kemungkinan akan mengumumkan kebijakan kontroversialnya pada hari Kamis waktu setempat.
Banyak warga AS, termasuk Albright, seorang imigran Ceko, yang sangat mengkritisi rencana Trump yang disebutkan akan menolak pengungsi Suriah.
Dalam cuitannya, Albrigt mengatakan: “Patung Liberty tidak dibuat dalam cetakan yang sempurna. AS harus tetap terbuka untuk semua orang dari setiap agama dan latar belakang apapun.” (sumber: inilah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Pasukan India Bunuh Pemimpin Militan Kashmir Ansar Gazwat-ul-Hind
- Aksi Ekstremis Buddha Tolak Kartu Identitas Kewarganegaraan Etnis Rohingya
- Prancis Siapkan UU Anti-Zionis dengan Anti-Semit, Tapi Anti Islam Tidak
- Muslim Bangladesh Gelar Pertemuan Akbar
- Cegah HIV/AIDS, 100.000 Pria Mozambique akan Disunat
- Polri: Teriakan Tauhid di Video Pengeroyokan Haringga Hoax
- Penolakan Terhadap Ustaz Abdul Somad Cederai Pancasila
- Bom Mematikan telah Menewaskan 50 Orang di Afghanistan
- Lembaga Pendidikan Quran 'Online' Resmi Diluncurkan
- Kemenag Targetkan PP Undang-undang Jaminan Produk Halal Selesai Secepatnya
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply