Lima Orang Meninggal dalam Penembakan Jamaah Shalat di Masjid Kota Quebec
Lima orang dilaporkan tewas dan terluka akibat penembakan di Masjid Quebec hari Ahad malam (29/01/2017) waktu setempat setelah pria bersenjata menembaki jamaah shalat di sebuah mesjid di Kota Quebec Kanada.
Presiden Kompleks Pusat Kebudayaan Islam di Kota Quebec mengatakan kepada Reuters bahwa lima orang tewas. Sementara usatoday.com mengatakan 6 orang meninggal, 8 orang lain terluka.
Melalui lini twitternya, kepolisian mengatakan bahwa ada “kematian dan cedera” tetapi tidak menyebutkan jumlahnya, dan seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa dua tersangka telah ditangkap.
“Situasi sudah aman terkendali dan para korban telah di evakuasi”, berdasarkan cuitan kepolisian tersebut. “Penyelidikan sedang berlangsung,” tambahnya.
Saksi mata mengatakan bahwa sebanyak tiga orang bersenjata melakukan penembakan di Pusat Kebudayaan Islam Kota Quebec di mana sekitar 100 orang berada di dalam masjid, tulis Montreal Gazette.
“Mengapa penembakan terjadi disini? Ini adalah perbuatan biadab,” ujar Mohamed Yangui, Presiden Mesjid, kepada Reuters hari Senin (30/01/2017).
Juru bicara kepolisian Kota Quebec, Etienne Doyon, mengatakan bahwa penembakan terjadi setelah shalat Isya hari Ahad malam tersebut.
Saksi melaporkan bahwa setidaknya dua penembak tengah memasuki masjid dan menembaki jamaah yang masih berada di masjid setelah shalat berakhir.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyebut penembakan ini sebagai serangan “pengecut” dan mengatakan bahwa penduduk Kanada turut berduka untuk para korban.
Wali Kota Quebec, Philippe Couillard mengatakan bahwa aksi ini merupakan tindakan “kekerasan barbar” dan menyatakan solidaritas untuk keluarga korban.
Melalui akun twitternya, Philippe Couillard, mengutuk serangan dan menyerukan solidaritas terhadap penduduk Muslim di Quebec. “Quebec dengan tegas menolak kekerasan biadab ini,” katanya.
Masjid Kompleks Pusat Kebudayaan Islam terletak di dekat Universitas Laval, dimana terdapat sejumlah besar komunitas siswa internasional. Banyak diantaranya merupakan warga negara Prancis berbahasa Afrika dan Maghreb (Maroko).
Sebagaimana diketahui, islamophobia meningkat di Kanada akhir-akhir ini di tengah polemik larangan pemakaian niqab (penutup muka bagi Muslimah) di wilayah itu.
Seorang perempuan Muslim dipecat dari pekerjaannya sebagai wasit sepak bola karena mengenakan jilbab. Federasi Sepakbola Quebec mengatakan, aturan FIFA melarang pemakaian jilbab dan simbol-simbol keagamaan lainnya di lapangan. Di provinsi Ontario, sebuah masjid dibakar pada tahun 2015, sehari setelah serangan oleh kelompok bersenjata dan pembom di Paris.
Pada bulan Juni, seseorang pernah melakukan teror dengan meninggalkan kepala babi berdarah yang dibungkus dalam plastik berpita di depan pintu masjid, bersama dengan sebuah catatan bertuliskan “Bonne appétit” (dibaca: Selamat Makan), tulis The Washington Post kala itu. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Baru Menang, Wali Kota Ini Ingin Setop Pembangunan Masjid
- Di Tengah Penjagaan Ketat, 200 Ribu Jamaah Lakukan Shalat Jum’at di Al-Aqsha
- Masjid yang Biasa Didatangi Pelaku Penembakan Orlando Dibakar
- Masjid-Masjid di Saudi Bersiap Kebanjiran Jamaah Ramadhan
- Muallaf Meninggal Dunia 10 Jam Setelah Baru Masuk Islam, Diziarahi 700 Orang
Indeks Kabar
- Fahira: Korporasi Terlibat Pesta Seks Gay Harus Denda 3 Kali Lipat
- Hungaria Tak Beri Tim PBB Akses Meninjau Penampungan Migran
- Masjid Sunda Kelapa Islamkan 19 Ribu Orang
- Penghina Nabi Muhammad SAW Jadi Tersangka
- 7 Pekan Berjalan Tanpa Makanan, Banyak Pengungsi Afrika Tengah Meninggal
- India Diperkirakan akan Jadi Negara Muslim Terbesar di Dunia
- 1.279 Calhaj Undangan Raja Salman Tiba di Makkah
- Kemenag Tutup Sementara Aplikasi Pendaftaran Umrah Siskopatuh, Mulai Kamis
- Musibah Jemaah Umrah, Kemenag Segera Panggil PPIU
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
-
Indeks Terbaru
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
- Alhamdulillah, Bintang Football Jeremiah Owusu Amerika Masuk Islam
- Lembaga Kemanusiaan Harus Bayar Pungli Rp 80 Juta per Truk untuk Masuk Gaza
- Pemerintah Mumbai Robohkan Puluhan Toko Milik Muslim
- Perjalanan Pendeta Gould David Menjemput Hidayah Allah Hingga Menjadi Mualaf
- Perjalanan Pendeta Gould David Menjemput Hidayah Allah Hingga Menjadi Mualaf
- Sudah 380 Masjid Dihancurkan ‘Israel’ di Gaza
- Seorang Imam Masjid di Amerika Serikat Wafat Usai Ditembak
- Petinju Gervonta Davis Jadi Mualaf
- Politisi Thailand Sahkan Rancangan Perkawinan Sesama Jenis
Leave a Reply