Terkait Sikap Ahok atas KH Ma’ruf, Menag: Mempermalukan Ulama Berisiko Besar
Terkait sikap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan penasihat hukumnya yang dinilai merendahkan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak semua pihak untuk menjaga marwah dan martabat para pemuka agama.
Menurutnya, masyarakat Indonesia sangat religius dimana agama menjadi ruh sekaligus jiwa bangsa. Wajar jika kemudian para pemuka agama mendapat tempat khusus di tengah kehidupan masyarakatnya. “Semua kita, khususnya elit negeri ini, haruslah senantiasa menjunjung tinggi ajaran agama, menjaga simbol-simbol agama, dan menghormati para pemuka agama.
Di negeri mayoritas Muslim ini, kita harus benar-benar menjaga kehormatan ulama dan kiai,” ujarnya, kemarin, melalui siaran pers diterima hidayatullah.com Jakarta. Menurutnya, salah satu bentuk penghormatan itu adalah tidak mempermalukan para ulama sedemikian rupa. Sebab, risikonya amat besar.
Misalnya, imbuhnya, menimbulkan gejolak dan kegaduhan yang semakin kontraproduktif bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Energi pun akan terkuras ke arah yang tak semestinya sehingga pembangunan jadi terhambat.
Agama Berposisi Penting di Indonesia
Ditegaskan Menag, Indonesia memang bukan negara agama, tapi agama menempati posisi penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Pesan agama bahkan mewarnai Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi dasar negara.
Ia memaparkan, Bhinneka Tunggal Ika mengandung pesan keagamaan kuat tentang pentingnya menghargai keragaman, karena itu adalah kehendak Yang Maha Kuasa.
Sedangkan NKRI, masih menurut Menag, adalah ejawantah dari kesadaran bersama untuk terus menjaga persatuan bangsa dan negara, karena cinta Tanah Air adalah bagian dari nilai keimanan dalam beragama.
Hindari Benturan
Pada saat yang sama, Menag juga mengajak umat beragama untuk menahan diri dari tindakan provokatif dan memecah belah. Semua harus bersinergi dalam usaha bersama membangun bangsa. Potensi benturan umat dengan elit negara harus dihindari karena tidak produktif bagi perjalanan negeri.
“Sekarang, saatnya elit dan umat harus bersatu. Elit negara bekerja sesuai mandat yang diamanahkan, tidak khianat, serta bisa menjadi teladan dalam bersikap. Umat memberi dukungan dan kepercayaan sambil terus melakukan pengawasan. Ulama harus dijunjung oleh umara karena ulama adalah pembimbing umat,” ujarnya.
Menurut dia, jika ada persoalan, sebagai umat beragama sudah semestinya mengedepankan sikap saling memaafkan. KH Ma’ruf Amin yang juga Rais Aam PBNU telah memberikan contoh tentang pentingnya sikap saling memaafkan.
“Teladan semacam itulah yang mestinya dikedepankan dan dikembangkan. Dengan demikian, semoga ulama dan umara dapat bersinergi meningkatkan kualitas kehidupan umat dan rakyat,” tandasnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Menag Ingatkan Pedoman Penyiaran Agama terkait “Kristenisasi” Car Free Day
- Menag: “LGBT Tidak Dapat Diterima”
- Ribuan Santri, Ulama dan Habaib Datangi Kapolda Jawa Timur Tuntut Ahok Diadili
- Sikap tegas MUI terhadap Ahok, Jaga Akidah Umat Islam
- Terkait Ahok, 15 Organisasi Islam Indonesia di Malaysia Desak Polri Hukum Penista Al-Quran dan Ulama
Indeks Kabar
- Taufiq Sebut Komunis Bangkit untuk Balas Dendam
- Afrika Selatan Izinkan Tentara Muslimah Berjilbab
- ‘Kami Hidup dalam Ketidakpastian Hanya Karena Kami Muslim’
- Perahu Rohingya Terbalik di Perairan Bangladesh, Sedikitnya 14 Tenggelam
- Pebasket Muslimah Amerika Ini Gugat FIBA Cabut Larang Jilbab
- 'Ucapan Assalamualaikum Dapat Pahala, Salam Pancasila tidak'
- Sembilan Polisi Mesir Dipenjara atas Penyiksaan dan Pembunuhan
- Tanwir Bengkulu, Muhammadiyah Ingin Indonesia Maju-Berkeadilan
- Pemda Ini Minta Tv Hentikan Tayangan Saat Azan Maghrib
- Arab Saudi Ganti Kalender Hijriah Jadi Kalender Barat
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply