Muhammadiyah Bakal Miliki Kampus di Malaysia
Muhammadiyah akan memiliki sebuah universitas di Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, hal itu setelah pihaknya mengambil alih kepemilikan saham mayoritas Asia E University, salah satu kampus swasta di Malaysia.
Nantinya, lanjut dia, nama kampus tersebut akan menjadi Universitas Muhammadiyah Malaysia. “Muhammadiyah ingin mendirikan perguruan tinggi di Kuala Lumpur, Malaysia. Kalau mendirikan dari awal, kan prosesnya panjang dan sulit. Jadi kita mengakuisisi perguruan tinggi yang sudah ada. Namanya, insya Allah, nanti Universitas Muhammadiyah Kuala Lumpur atau Universitas Muhammadiyah Malaysia,” kata Yunahar Ilyas saat dihubungi, Rabu (8/3).
Dia menjelaskan, ada 12 universitas Muhammadiyah di Indonesia yang ditugaskan PP Muhammadiyah untuk membentuk konsorsium. Mereka antara lain adalah Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, UM Yogyakarta, UM Surakarta, UM Malang, UM Jakarta, dan UM Semarang. Kemudian, UM Sumatra Utara, UM Palembang, UM Purwokerto, UM Makassar, UHAMKA Jakarta, dan UAD Yogyakarta.
Kemudian, konsorsium ini mengakuisisi saham mayoritas Asia E University. Menurut informasi yang diterima Republika.co.id, nilai investasi yang dibawa Muhammadiyah mencapai Rp 150 miliar. Namun, kata Yunahar, biaya untuk pengembangan Universitas Muhammadiyah Malaysia ke depannya diprediksi lebih besar dari itu.
Yunahar memaparkan, langkah Muhammadiyah ini ikut merintis ekspansi lembaga-lembaga pendidikan Indonesia ke luar negeri. Hal ini cukup penting di tengah era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Artinya, jangan sampai Indonesia hanya menjadi sasaran bagi kekuatan-kekuatan luar negeri.
“Beberapa kampus asing yang besar-besar sudah banyak berdiri di Malaysia. Jadi mengapa kita dari Indonesia tidak membuat kampus juga di Malaysia?”
Yunahar berharap, mulai akhir tahun 2017 Universitas Muhammadiyah Malaysia siap difungsikan. Muhammadiyah membuka kesempatan bagi akademisi Indonesia untuk ikut berkiprah sebagai tenaga pengajar di sana. Hal ini dimungkinkan karena PP Muhammadiyah memegang saham mayoritas kepemilikan kampus swasta tersebut. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- MUI: Perda Syariah Implementasi Para Pemikir Konstitusi Indonesia
- Muhammadiyah Pilih Pimpinan Baru
- 800 Warga Hindu India Masuk Islam
- Fitnah di Medsos Jadi Tantangan Muslim Masa Kini
- Paus Fransiskus Terima Pengunduran Diri 3 dari 34 Uskup Chile Terkait Kasus Pendeta Pedofil
- India Diberondong Petir dan Badai Debu, Seratusan Orang Tewas
- Kongres Umat Islam Indonesia Hasilkan ‘Risalah Yogyakarta’
- Sahabat Kita Siapkan Program Ramadhan di Korea Selatan
- Penjualan Biografi Yesus Karya Akademisi Muslim Melonjak
- Ijtima' Ulama Lahirkan Resolusi Baitul Maqdis
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply