Rezim Trump yang Buat Muslim AS Dihantui Ketakutan
Satu dari tiga orang Muslim di Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan keselamatan mereka setelah Donald Trump menjabat sebagai presiden. Hal itu terungkap dari hasil studi terbaru yang dirilis Institute for Social Policy and Understanding di Washington, AS.
Studi ini menemukan bahwa 38 persen Muslim takut menjadi korban supremasi warga kulit putih yang jumlahnya dominan. Kebijakan Trump membatasi wisatawan dari negara mayoritas Muslim untuk menindak apa yang disebutnya “teroris Islam radikal” juga membuat satu dari lima Muslim berencana meninggalkan AS jika perlu.
Reuters melaporkan, perempuan dan laki-laki Muslim keturunan Arab melaporkan mengalami diskriminasi agama di tingkat yang lebih tinggi daripada umat Muslim dari etnis lainnya. Kemungkinan karena penampilan mereka lebih mudah diidentifikasi sebagai Muslim.
Sebanyak 42 persen orang tua Muslim mengatakan anak-anak mereka telah diintimidasi di sekolah karena agama yang dianut. Sebagai perbandingan, hanya 27 persen kaum Yahudi, 11 persen penganut Kristen Protestan, delapan persen Katolik Roma, dan 16 persen dari agama tidak terafiliasi menyuarakan kekhawatiran sama.
Survei tersebut dilakukan terhadap 2.389 warga AS lintas agama, selama periode 4 Januari hingga 23 Januari 2017. Survei ini memiliki margin kesalahan sebesar 5,1 persen di kalangan umat Islam dan 2,8 persen untuk masyarakat umum.
Setidaknya empat masjid AS yang berlokasi di Texas, Florida, dan Washington, telah menjadi sasaran pembakaran tahun ini. Pusat Komunitas Yahudi di seluruh negeri juga menerima lebih dari 100 ancaman bom namun semuanya terbukti hoax.
Setengah dari Muslim yang disurvei mengatakan para pemuka agama dan organisasi mereka perlu mengutuk aksi terorisme tersebut. Semangat melawan terorisme itu lebih tinggi dari 44 persen masyarakat umum yang mengemukakan pandangan serupa. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Uniknya Kehidupan Islam di Bangkok
- Kanselir Jerman Sebut Islam Adalah Agama Damai Dan Bukan Ancaman
- MUI Sangat Mendukung Kebijakan Anies Tutup Total Alexis
- Ribuan Santri, Ulama dan Habaib Datangi Kapolda Jawa Timur Tuntut Ahok Diadili
- RUU PHU Disepakati Baleg, Kemenag Setop Jadi Penyelenggara Haji
- Aa Gym Klarifikasi Tulisan Soal Ucapan Selamat Natal
- Jadi Muslim, Abdul Rauf Tolak Nyanyikan Lagu Kebangsaan Amerika di Pertandingan NBA
- Perwakilan Berbagai Negara Hadiri Forum al Quds Internasional Kedua di Turki
- Alhamdulillah, Kepolisian Minneapolis Izinkan Pemakaian Jilbab
- Tragedi Christchurh, Jamaah Masjid Agung Paris Bersimpati
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply