Pendeta: Kehadiran Rokok Bisa Hancurkan Kaderisasi Bangsa
Pendeta Victor Lambert dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyatakan bahwa kampanye tentang bahaya dari rokok harus dilakukan melalui pendekatan keagamaan. Sebab, menurutnya, kehadiran rokok di Indonesia bisa menghancurkan kaderisasi bangsa.
“Lebih dari 50% perokok bahwa ada hal yang membuat mereka merasa mempunyai kepribadian percaya diri dengan merokok,” katanya dalam Fokus Group Discussion di Gedung Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/03/17).
Oleh karena itu, Victor mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebiadaban baru untuk merusak masa depan bangsa. Melihat realita, Victor menyayangkan tentang adanya penurunan kualitas hidup masyarakat akibat menjadi pecandu rokok. “Bagaimana tukang becak bisa beli rokok setiap hari tapi tidak bisa beli susu buat anaknya,” tandasnya.
Kualitas anak, katanya, dirusak oleh perilaku orang tua yang kecanduan rokok.Adanya anggapan bahwa merokok merupakan gaya hidup juga merupakan ancaman bagi anak remaja, lanjut Victor. “Anak remaja dibawa pada pikiran bahwa merokok hanya sebagai gaya hidup, dan itu merupakan pengerusakan,” pungkasnya.
Diskusi bertajuk “Menurunkan Prevalensi Perokok Demi Pembangunan Bangsa yang Berkualitas” ini juga dihadiri oleh Prof.Dr Yunahar Ilyas (PP Muhammadiyah), Dahnil A. Simanjuntak (PP Pemuda Muhammadiyah), Nina Sardjunani (Team Leader Sekertariat SDG), Pendeta Victor Lambert S.TH (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia) dan Dr. Sudibyo Markus (Wakil Ketua Hubungan Luar Negeri PP. Muhammadiyah).
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas menyatakan, keputusan Muhammadiyah tentang haramnya merokok berpegang pada al-Qur’an yang melarang seseorang mencelakakan diri sendiri. Yunahar menambahkan bahwa telah banyak dokter yang sudah mengatakan terkait bahaya rokok.
“Fatwa bahaya rokok sudah keluar dari para dokter yang ahli di bidangnya,” ungkap Yunahar. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Arab Saudi Berhasil Sembuhkan 9.000 Pencandu Rokok Wanita Dalam Setahun
- Di Negara Ini Rokok Benar-Benar Diharamkan Keberadaannya
- Hukum Rokok Menurut Tiga Lembaga Fatwa Bergengsi Dunia
- Industri Rokok Incar Generasi Muda, Pemerintah Didesak Ratifikasi FCTC
- Ironis, Israel Jadi Ketua Komite Urusan Hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa
Indeks Kabar
- Muslim Indonesia: Jerman Terapkan Nilai-Nilai Islam
- Tolak Bela Keputusan Soal Imigrasi, Donal Trump Pecat Jaksa Agung AS
- Diberi Makanan Terkontaminasi Babi, Napi Muslim Gugat Pemerintah Inggris
- Umat Buddha Garis Keras Tolak Pemberian Kewarganegaraan untuk Rohingya
- Menjaga sikap Jujur
- Jaringan Televisi AS Tayangkan Dokumenter Rasulullah SAW
- Di Tangsel Ada Kampung Anti Miras
- Adara Relief: Cukup Menjadi Manusia untuk Membantu Palestina
- MTQ Dekatkan Umat Islam dengan Al-Quran
- Industri Rokok Incar Generasi Muda, Pemerintah Didesak Ratifikasi FCTC
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply