Zakir Naik: Injil Merekomendasikan Pengikutnya ke Makkah
Dalam ceramah umumnya, Dr Zakir Naik menyebut, puasa, zakat, dan berhaji ke Makkah tak hanya diajarkan oleh Islam, tapi juga diajarkan dalam ajaran Kristen. Dalam ceramah bertema Similarity Between Islam and Christianity di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Sabtu (8/4), Zakir Naik menuturkan, zakat berarti menumbuhkan dan mensucikan.
Bagi Muslim, wajib baginya berzakat bila hartanya melebihi jumlah yang ditentukan. Kalau semua Muslim yang kaya berzakat, kemismkinan akan banyak berkurang.
Dalam surah Al-Hasyr ayat 7, Allah SWT mewajibkan zakat bagi manusia agar harta tak berputar di orang kaya saja. Pembagian harta zakat juga sudah ditentukan siapa penerimanya seperti yang Allah SWT perintahkan pada surah At-Tubah ayat 60. Di Injil, berderma ditujukan untuk mengurangi dosa.
Begitu pula puasa. Bagi umat Islam, puasa Ramadhan merupakan kewajiban untuk mencapai takwa. ”Kalau bisa kontrol lapar, kita bisa kontrol keinginan yang lain,” kata Zakir Naik. Ajaran ini juga banyak diketahui ada dalam Injil. Ini tak mengherankan karena puasa punya banyak manfaat.
Kemudian, tiap Muslim harus berhaji sekali seumur hidup. Haji adalah momen berkumpul terbesar Muslim dari seluruh penjuru dunia tiap tahun. Mereka berkumpul dalam baju putih yang sama.
Injil juga menyebutkan untuk melakukan perjalanan ibadah ke lembah Bakkah. ”Bakkah itu Makkah. Bahkan Injil merekomendasikan pengikutnya ke Makkah,” kata Zakir Naik.
Sebelum Zakir Naik ceramah, putranya Fariq Naik menjelaskan, pertanyaan mengapa Makkah dan Madinah saat ini terlarang bagi orang selain Muslim merupakan pertanyaan umum yang harus bisa dijawab seorang Muslim. Dua kota suci Makkah dan Madinah, hanya bisa dimasuki mereka yang memenuhi syaratnya.
Tiap negara pasti punya daerah terlarang, bahkan bagi warga negaranya sendiri, semisal daearah militer. Pun bila hendak memasuki suatu negara, maka seseorang harus memiliki visa. ”Visa untuk masuk Makkah dan Madinah adalah syahadat. Itu harus dipenuhi dulu,” kata Fariq. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Apresiasi Indonesia, Zakir Naik Doakan Para Pemimpin Kembali ke Al-Qur’an
- Cara Zakir Naik Mengistimewakan Non-Muslim Saat Ceramah di UPI
- Diancam Kelompok Tertentu, Panitia Zakir Naik Tidak Tanggapi Serius
- Zakir Naik: Alquran Paling Berharga Diberikan untuk Anak
- Zakir Naik: Bagi Muslim, Tentu Lebih Baik Memilih Pemimpin Seiman
Indeks Kabar
- Pengadilan Pidana Jakarta Pusat Vonis Bebas Ust Alfian Tanjung
- Brunei Wajibkan Pedagang Makanan Miliki Sertifikat Halal
- JK: Jangan Lagi Pertentangkan Keislaman dan Keindonesiaan
- Ulama Hadits Mesir: Ulama Tidak Dibatasi Hanya dari Arab
- MUI: Radikalisme tidak Diukur dari Aksesoris Seperti Cadar
- Musa Juara 3 Pada Hifzil Quran Internasional Meski Jadi Peserta Paling Kecil
- Dua Profesor Kanada Kenakan Jilbab
- Bagi Muslim Athena, Janji Pembangunan Masjid Masih Sulit Dipercaya
- Masjid-masjid Mulai Siapkan Iktikaf
- Terima Nobel Perdamaian, Abiy Ahmed: Militan dan Kekuatan Global Mengancam Tanduk Afrika
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply