Festival Budaya Antarbangsa di Kota Nabi, Stand Indonesia Kebanjiran Pengunjung
Hari Sabtu, 29 April 2017 merupakan hari pertama pembukaan Festival Budaya Antarbangsa Mahrojan ke-6. Acara yang dimulai pukul 09.00 Waktu Saudi rupanya sudah ramai dihadiri pengunjung sejak pagi, baik dari kalangan mahasiswa ataupun masyarakat lokal.
Festival kali ini dimeriahkan oleh 70 negara peserta dari berbagai benua. Indonesia salah satunya. Semenjak pertama kali diadakan festival ini, Indonesia memang selalu menghiasi salah satu standnya.
Mengangkat tema adat Minangkabau, panitia berusaha menampilkan ciri khas Minang diantaranya; miniatur jam gadang, stand dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan rumah gadang, dan para penjaga stand pun mengenakan pakaian adat Minangkabau.
Makanan-makanan khas Indonesia turut menghiasi acara. Juga ditampilkan foto-foto alumni UIM yang menonjol, dan destinasi wisata di Indonesia.
Hari pertama, stand Indonesia kedatangan tamu istimewa, Syeikh Prof. Dr. Ibrahim bin ‘Ali Al-‘Ubaid, merupakan Wakil Rektor Universitas Islam Madinah dan Syeikh Prof. Dr. Mahmud Qodah Eakil Rektor Universitas Islam Madinah bidang Kerjasama Internasional.
Dari berbagai hal yang ditampilkan, yang menarik perhatian keduanya adalah gambar yang menampilkan alumni-alumni Universitas Islam Madinah asal Indonesia yang paling menonjol.
“Syeikh Mahmud sangat tertarik ketika dijelaskan tentang peran-peran pada mutakharrijin (alumni), bahkan beliau minta foto-foto mutakhrijin yang memiliki peran,” ungkap Abdullah Roy, petugas penjaga stand Indonesia.
Senada dengan Roy, Hudzaifah Maricar yang saat itu turut menjaga stand mengungkapkan, meski sudah beberapa kali ke Indonesia, pejabat Universitas Islam Madinah ini tetap tertarik Indonesia.
“Beliau senang, karena beliau sudah berkali-kali ke Indonesia. Dan Syeikh Ubaid sangat tertarik ketika dijelaskan alumni Jami’ah yang saat ini sudah menjadi tokoh,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, mahrojan ini dibuka dua sesi, seksi pagi yang berlangsung dari jam 09.00 sampai jam 12.00.
Pada sesi ini dibuka untuk umum baik mahasiswa ataupun masyarakat lokal. Sedangkan seksi sore dimulai jam 16.00 hingga 23.00. Sesi ini dikhususkan bagi yang sudah berkeluarga.
Hari ini juga diadakan seleksi kesenian yang akan ditampilkan di puncak acara Selasa nanti. Indonesia sendiri menampilkan dua kesenian yaitu Tari Saman dan Pencak Silat.
Abdullah Roy yang juga kandidat doktor bidang aqidah yang juga merupakan pengisi kajian di Masjid Nabawi mengapresiasi usaha panitia dalam menyiapkan acara ini, dan ia juga berterimakasih atas kerja kerasnya panitia.
“Ikhwah panitia sudah berusaha maksimal di sela-sela ikhtibar. Jazaahumullahu Khairan,” ungkap Roy. (sumber: hidayatullah)
Indeks Kabar
- Majelis-Majelis Agama Tolak Propaganda LGBT
- Umat Islam Diharapkan Kenali Jasa Keuangan Syariah
- Remaja yang Dibunuh Israel Itu Penghafal Quran
- Pertemuan Ormas dan Pemerintah, Bendera Tauhid tak dilarang
- Melalui BAZNAS, Madrasah se-Banten Sumbang Rp 630 Juta untuk Rohingya
- Baznas Resmikan Pemberdayaan Lebah Madu di Gunung Kidul
- Raja Salman: Kami Berdiri Sepenuhnya di Belakang Islam
- KAHMI Desak Pemerintah Cabut Pembatasan Adzan
- 6 Juta Anak Suriah Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
- Didin Hafiduddin: Adat Sunda Itu Sesuai Islam Bukan Kepercayaan Mistik
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply