Georgia Akui Islam Sebagai Agama Resmi
Mayoritas penduduk Georgia memeluk Kristen. Saat ini, Muslim di Georgia hanya 9,9 persen dari seluruh populasi penduduknya. Pada sensus 2002, jumlah Muslim mencapai 433.784 orang. Namun, komunitas Muslim di Georgia memperkirakan jumlah Muslim lebih besar, yakni sekitar 800 ribu orang.
Pada Juli 2011 lalu, Parlemen Georgia mengeluarkan undang-undang baru mengizinkan kelompok minoritas agama yang memiliki hubungan historis dengan Georgia untuk didaftarkan sebagai agama resmi. Islam termasuk empat agama yang diakui di Georgia.
Masjid yang berada di Georgia pun mendapat pengawasan dari Departemen Muslim Georgia yang didirikan sejak Mei 2011. Sejak saat itu, urusan Muslim Georgia menjadi tanggung jawab pemerintah yang berada di Baku.
Kelompok Muslim terbesar di Georgia adalah orang Azerbaijan yang tinggal di tiga distrik di sebelah barat daya Georgia berbatasan langsung dengan Azerbaijan. Mereka berjumlah 284.761 orang. Ada juga komunitas kecil, Checens dan Avars, yang berada di sebeah timur dan timur laut Georgia.
Ada dua kelompok utama Muslim Georgia, yaitu Muslim Adjara Laut Hitam yang berbatasan dengan Turki. Jumlah mereka mencapai 115.261 orang. Dan kelompok Meskhetian, yang berasal dari Soviet, sebanyak 3.000 orang. Mereka pindah ke Georgia setelah diusir oleh Josef Stalin.
Saat ini, Muslim Georgia dipimpin oleh Dewan Muslim Kaukasus. Kepala Dewan Muslim dipimpin oleh Syekh ul Islam Allakhshukur Pashazade. Sedangkan Muslim di Tbilisi dipimpin oleh Ali Aliyef, secara terpisah Adjara dipimpin oleh Jemal Paksadze sejak 2010.
Meskipun Georgia adalah negara Kristen, satu dari sepuluh warga Georgia adalah Muslim. Islam beberapa bulan terakhir diketahui telah menyentuh desa-desa etnis Chechnya dan Kist di Pankisi di Georgia sebelah barat laut.
Komunitas Muslim Adjara di Georgia Barat berjumlah 115 ribu orang atau 30 persen dari populasi di wilayah ini. Tidak seperti Azeris, Chechnya atau Kists, Adjara adalah Muslim etnis asli Georgia. Mereka tinggal di negara tempat Islam dimusuhi.
Komunitas Muslim di Georgia harus sering kali membuktikan kesetiaannya kepada negara Georgia. Islam pertama kali tiba di Adjara abad ke-16, di sebuah wilayah bekas Kekaisaran Ottoman. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Korban Tewas Gaza Lewati 500, Turki Nyatakan Berkabung Nasional
- Majelis Taklim Paguyuban Mualaf Masjid Sunda Kelapa Menteng, Wadah Pembinaan Para Mualaf
- India Berencana Bangun Kuil Rama di Reruntuhan Masjid Babri
- Warga Uighur di AS Gelar Demonstrasi Atas Kebijakan Cina
- Ormas Islam Tanjungbalai Minta Polisi Tegakkan Hukum Secara Adil
- Berdusta dalam Rumah Tangga
- Pastor Singapura Minta Maaf pada Ulama Islam
- Menag: Tiga Parameter Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional
- Pelaku Pembakaran Masjid di Kanada Minta Maaf ke Ulama
- 21 Tokoh Berbagai Elemen Indonesia Kecam Yahudisasi Al-Quds
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply