Maksimalkan Ramadhan, Penasihat Kedubes Saudi: Balik ke Qur’an, Tinggalkan HP
Penasihat Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Syeikh Shalih bin Sulaiman al-Rajhi, mengingatkan umat Islam agar memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi.
Terutama, pesan Syeikh Shalih, yaitu dengan memperbanyak berdekat-dekat dengan kitab suci al-Qur’an. Ia pun mengingatkan umat Islam agar tidak tersita waktunya dengan gawai seperti telepon seluler (ponsel/handphone/HP).
Pesan Syeikh Shalih, utamakan al-Qur’an daripada ponsel. Bahkan katanya, tinggalkan dulu ponsel selama Ramadhan. “Tinggalkan HP, balik ke al-Qur’an,” serunya saat mengisi acara Tarhib Ramadhan 1438 H gelaran DPW Hidayatullah Jabodebek di kompleks perkantoran DPP ormas itu, Jl Cipinang Cempedak 1, Polonia, Jakarta Timur, Ahad (21/05/2017).
Saat menyampaikan nasihat itu, pantauan hidayatullah.com, Syeikh Shalih tampak mengangkat sebuah mushaf al-Qur’an dengan tangan kanannya dan sebuah ponsel di tangan kirinya.
Ia memperlihatkan keduanya kepada ratusan jamaah yang memenuhi ruang shalat utama dan halaman Masjid Baitul Karim. “Ramadhan itu bulan al-Qur’an atau bulan ponsel?” tanyanya dalam bahasa Arab, lantas disambut jawaban “syahrul Qur’an” oleh para jamaah yang menegaskan bahwa Ramadhan adalah bulan al-Qur’an.
“Ramadhan bulan al-Qur’an, bukan bulan ponsel,” tegas Syeikh Shalih, lantas menurunkan ponselnya dan tetap mengangkat al-Qur’an di tangan kanannya sembari membukanya.
Syeikh Shalih mengingatkan pula bahwa sudah cukup umat Islam berdekat-dekat dengan ponsel selama 11 bulan sebelumnya. “11 bulan cukup,” ujarnya. Giliran Ramadhan, waktunya untuk meninggalkan ponsel dan fokus pada al-Qur’an.
Seusai shalat zuhur di Masjid Baitul Karim, syeikh yang didatangkan atas kerja sama Syabab Hidayatullah ini pun menyampaikan tausiyah singkat. Ia mengingatkan umat Islam untuk khusyuk dalam menjalankan shalat. (sumber: hidayatullah)
Indeks Kabar
- FPI Renovasi Rumah Janda Non-Muslim di Sumut
- Rekomendasi Rakernas III, MUI Sarankan Pemerintah Cetak KTP Khusus Aliran Kepercayaan
- Beragam Simbol Islam Bermunculan di Eropa
- Parlemen India Sahkan RUU Kewarganegaraan anti-Muslim India
- 6.000 Lebih Muslim Bali Gelar Aksi Bersih-bersih Pantai
- Ini Pokok-pokok Pembahasan Revisi UU Terorisme
- Muhammad, Nama Paling Populer di Wilayah Penjajahan Israel
- Akhirnya Guru di Jerman Boleh Gunakan Kerudung
- Pengawasan China terhadap Muslim Meluas hingga Jamaah Haji ke Makkah
- Mazahir Salih, Muslimah Pertama di Dewan Kota Iowa City
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply