140 Ribu Warga Palestina Terancam Terusir dari Yerusalem
Kamp pengungsian Syuafat di Yerusalem Timur dan di kota Kofr Aqab dikabarkan tidak akan lagi dianggap bagian dari Yerusalem. Hal itu diungkapkan media Israel Jewish Channel 10.
Seperti dilansir dari Al Bawaba, Selasa (30/5), pengumuman seakan jadi konfirmasi kecurigaan terhadap rencana sistematis Israel yang dianggap semakin menegaskan kedigdayaan Yahudi atas kota tua ini. Langkah itu akan dilaksanakan Dewan Keamanan Nasonal Israel bertetapan dengan 50 tahun pendudukan mereka di Yerusalem.
Pimpinan Gerakan Lokal, Fakhri Abu Diyab menilai, Israel mengeluarkan Syuafat dan Kofr Aqab dari Yerusalem lewat penggantian kartu identitas biru Yerusalem. Kartu itu akan diganti dengan kartu hijau Tepi Barat, dan menerapkan satu kontrol keamanan baru yang membuat batas-batas Yerusalem.
Sebanyak 140 ribu warga Palestina tinggal di dua daerah itu. Sekitar 75 ribu di Syuafat dan 65 ribu di Kofr Aqab. Pimpinan Komite Lingkungan Yerusalem, Muneer Zughair menerangkan, pengungsi di dua daerah itu telah menderita kekurangan fasilitas dan air.
Warga di Kofr Aqab telah menuntut pemerintah kota karena beberapa kali karena gagal memberi layanan, sedangkan telah membayar pajak kepada otoritas Israel. Daerah itu jadi salah satu tempat yang ingin disatukan Israel sebagai ibu kota abadi dengan menggusur warga Palestina. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 2016 ‘Tahun Berdarah’ untuk Anak-Anak Palestina di Tepi Barat
- Israel Tangkap 1.000 Lebih Warga Palestina dalam Sebulan
- Kutuk Zionis, Warga New York Gelar Aksi Solidaritas Palestina
- Rumah Dibuldoser Zionis, Warga Palestina Hidup di Gua-Gua
- Turki Miliki 120 Ribu Penghafal dan 15 Ribu Halaqah Al Qur`an
Indeks Kabar
- Pemain Muslim Ini Disanjung Pelatih Real Madrid, Siapa?
- Pakar Ungkap Mengapa Saudi Datangkan Nuansa Barat
- Belasan Warga Palestina Tewas, Netanyahu Puji Pasukan Israel
- Pakistan Usir 450 Imam Asal Afghanistan
- MUI: Radikalisme tidak Diukur dari Aksesoris Seperti Cadar
- Menag RI-Menteri Saudi Bahas Peningkatan Pelayanan Haji 2018
- Tantangan Muslim Asia Tenggara
- MUI Jatim: Ada Tujuh Ajaran Dimas Kanjeng Tergolong Sesat
- Rumah Zakat Berangkatkan Relawan untuk Bantu Muslim Rohingya
- Mufti Damaskus Berharap Indonesia Jadi Benteng Perdamaian
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply