Israel Dukung Penutupan Kantor Media Aljazeera
Selepas beberapa Negara Arab dan Uni Emirat Arab (UE) menutup media Aljazeera berbasi di Qatar, Zionis-Israel turut mengambil pendekatan yang sama.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lirberman mengabarkan pihaknya berencana melalukan pembekuan kantor berita dari Qatar itu. “Tiada sebab mengapa Aljazeera patut terus beroperasi di Israel. Ia bukan media, ia agensi seperti propaganda Soviet atau Nazi Jerman.
Ketika ditanya bila biro itu akan ditutup, ia juga mengaku kesulitan, tapi pihaknya sedang mencari ‘tindakan hukum’. Kantor Berita Associated Press hari Selasa (13/06/2017) mengabarkan, sejumlah pejabat Israel menggelar pertemuan pertama kali membahas kemungkinan penutupan stasiun yang bermarkas di Doha, Qatar itu.
“Pembicaraan masih berlangsung dan belum ada keputusan akhir,” ujar seorang sumber kepada harian Israel The Yediot Ahronot.
Sementara Kepala Biro Aljazeera di Jerusalem, Walid Omary mengungkapkan bahwa ancaman pembekuan operasi kantor cabang jaringan televisi itu bukan pertama kali ini dilakukan Israel.
“Ini bukan pertama kali kok,” kata Walid Omary. “Saya berharap, mereka menarik kembali ancamannya untuk menutup stasiun cabang kami di sini,” sambungnya.
Meski Pemerintahan PM Benjamin Netanyahu belum mengeluarkan alasan pembekuan Aljazeera, namun sejak lama Israel berniat menutup jaringan televisi tersebut. Sejumlah pejabat Jerusalem menuduh Aljazeera menyiarkan berita tidak seimbang tentang Israel dan Palestina.
Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu membayangkan kemungkinan menutup agensi itu Senin lalu, lapor media Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lirberman mendukung penutupan kantor media dari Qatar, Aljazeera, di negara itu setelah beberapa negara Arab melakukannya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengisyaratkan kemungkinan menutup lembaga itu Senin lalu, lapor media Israel. Pemimpin Israel menuduh saluran Qatar itu mendukung Hamas, gerakan Islam Palestina yang mengontrol Jalur Gaza.
Sebagaimana diketahui, media yang berdiri tahun 1996 di Doha, dengan didanai penguasa Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani sejak berdiri telah menjadi alternatif lain setelah banyak kantor media hanya didominasi Amerika dan Barat. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Dukung Layanan IT Israel, Persatuan Guru Inggris Serukan Boikot Produk HP
- Dukung Palestina, 340 Profesor Inggris Boikot Lembaga Pendidikan Zionis Israel
- Lima Alasan Mengapa Israel Ikut Sibuk dalam Krisis Qatar
- PGI Dukung Fatwa Penggunaan Media Sosial MUI
- Protes Anti Israel Dilakukan di Berbagai Kota di Seluruh Dunia
Indeks Kabar
- Bimbing Mualaf Selama Ramadhan, YMPM Buka Pendaftaran Dai
- KPI Tegur Empat Stasiun TV Terkait Acara Ramadhan
- Pendeta Terry Jones Ditangkap dengan Ribuan Quran yang Akan Dibakar
- Awal Ramadhan Diprediksi Jatuh pada 27 Mei
- MUI: Imbauan Hindari Salam Lintas Agama Penting Demi Menjaga Umat
- Hanya 0,07 Persen Tayangan TV Mendidik, Kak Seto: Sangat Menyakitkan!
- Media Asing Soroti Aksi Besok, dari Sebutan Jihadis Sampai Simpatisan ISIS
- Tingkatkan Mutu dan Sarana, Madrasah Butuh Bantuan APBD
- Bela Pribumi Melayu, Rakyat Malaysia Turun Jalan dalam Aksi 812
- Para Penghafal Alquran yang tak Tersentuh Tsunami
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply