Kegiatan Rohis Diawasi, Pengamat Terorisme: Berlebihan Itu!
Pengamat Terorisme Indonesia, Al Chaidar menilai permintaan Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kepada pengelola sekolah SMP maupun SMA untuk mengawasi kegiatan Rohani Islam (Rohis) berlebihan. Pasalnya, menurut dia, hampir tidak ada mantan Rohis yang menjadi teroris.
“Berlebihan itu, aneh itu. Karena kan beberapa pelaku terorisme itu, setahu saya itu tidak ada aktivis Rohis,” ujar Al Chaidar yang jebolah sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia ini saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (7/7).
Kendati demikian, menurut dia, Rohis bisa saja disusupi oleh orang-orang yang menyebarkan ajaran radikalisme. “Bisa saja disusupi (radikalisme), tapi biasanya Rohis itu sudah punya tameng duluan untuk menghadapi radikalisme itu, jadi jagan terlalu dicuriga,” ucapnya.
Ia menuturkan, berdasarkan beberapa hasil penelitian sebenarnya orang yang menjadi teroris itu cenderung karena pilihan ideologis, bukan karena pilihan pengajaran. “Dulu juga ada orang yang menyuruh memantau pesantren, itu juga tidak masuk di akal, karena tidak semua pesantren ada radikalisme. Banyak hal yang tidak rasional yang dilakukan pemerintah dalam menangani terorisme ini,” kata dia.
Menurut dia, untuk mengatasi penyebaran ajaran radikalisme tersebut sebenarnya membutuhkan sistem pendidikan yang konprehensif. Namun, pada kenyataannya saat ini pemerintah ternyata juga berupaya mengurangi pendidikan agama.
“Untuk mengatasi itu, itu perlu pendidikan yang konprehensif, tapi sekarang malah pendidikan agama mau dihilangin, ini semakin amburadul kebijakannya. Ini yang membuat orang-orang tidak percaya lagi dengan pemerintahan yang amburadul,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memita pengelola sekolah tingkat SMP maupun SMA mengawasi berbagai kegiatan organisasi Rohani Islam (rohis) agar tidak dimanfaatkan oknum tertentu untuk menyebarkan ideologi radikal.
“Sebenarnya bukan persoalan Rohani Islam (Rohis)-nya akan tetapi mereka (kelompok radikal) membidik Rohis sebagai satu segmen untuk mentransformasikan ideologinya,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY Muhammad Luthfi Hamid di Yogyakarta, Selasa (4/7) lalu. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Imam Besar Al Azhar: Islam Bukan Agama Terorisme
- Indonesia Berduka, Tak Elok Rayakan Tahun Baru Berlebihan
- Pengamat: Umat Islam Saatnya Sadar Akan Konspirasi Zionis di Indonesia
- PKI Muncul lagi Lewat Buku, Pengamat Ajak Awasi Menu Bacaan Generasi Muda
- PP KAMMI Dukung Menristek Larang Kegiatan LGBT di Kampus
Indeks Kabar
- Majelis Tinggi Agama Sepakat Masalah Perkawinan
- Faksi-Faksi Palestina Sepakat Serukan Rakyat Lawan Israel
- Imam Besar Istiqlal Minta Umat Islam Bersabar
- Sidang Perdana Gugatan Pilpres, Ketua MK Bilang “Kami Hanya Takut kepada Allah”
- Menag: Pemakai Cadar Harus Dihormati
- Tony Blair Akui Islam Radikal Muncul karena AS-Inggris
- Gelorakan Industri Produk Halal, HLC Selenggarakan International Halal Expo
- Muhammadiyah Kehilangan Bahtiar Effendy, sosok Intelektual Muslim Berintegritas
- Klarifikasi PB HMI, PII, dan GPII soal Kericuhan Usai Aksi Damai 411
- Ribuan Warga Jerman Demonstrasi Tolak Kelompok Anti-Islam
-
Indeks Terbaru
- Kejahatan Perang Israel Diadukan ke ICC
- Pernah Rasakan Genocida, Ribuan Warga Bosnia Demo untuk Gencatan Senjata di Gaza
- Pasukan Zionis Gempur Area RS Indonesia di Gaza
- Kritik Erdogan: Barat Lantang Bela Korban Charlie Hebdo, Tapi Diam Sikapi Genosida Gaza
- Halangi Bantuan ke Gaza Bisa Dituntut Pengadilan Internasional
- Pendukung Celtic tak Gentar, Tetap Kibarkan Bendera Palestina Saat Laga Liga Champions
- Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
Leave a Reply