Warga Gabungan se-Jatim Tuntut Pembongkaran Patung Dewa Perang China di Tuban
Massa gabungan dari 53 elemen ormas serta LSM nasionalis dan agamis seluruh Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa menuntut dirobohkannya Patung Dewa Perang China, Kwan Sing Tee Koen, di Tuban, Jatim, Senin (07/08/2017).
Informasi yang diterima hidayatullah.com , aksi yang katanya dihadiri ribuan massa itu digelar dalam bentuk orasi, teaterikal, dan audiensi bertema “Boemi Poetra Menggugat”. Berlangsung mulai sekitar pukul 11.00 WIB di depan Kantor DPRD Tingkat I Provinsi Jatim, Surabaya.
Patung Dewa Perang China itu didirikan tanpa Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pendirian Patung Dewa Perang China ini menuai kecaman dari banyak pihak. Kecaman itu merebak luas di berbagai media termasuk media sosial.
Tuntutan perobohan patung itu didasari banyak alasan, antara lain, menurut massa aksi, karena patung raksasa setinggi 30 meter itu dinilai bukan bagian dari ritual pemujaan suatu agama yang diakui di Indonesia.
Juga karena patung itu dinilai bukan bagian dari sejarah bangsa Indonesia, serta tidak mencerminkan kebudayaan bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, pun tidak mencerminkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.
“(Pendirian patung) tidak mengindahkan rasa kearifan terhadap budaya lokal dan bumi putra Nusantara,” demikian bunyi alasan lain.
Masih menurut massa, pendirian Patung Dewa Perang China itu tidak ada nilai-nilai pendidikan dan sejarahnya bagi putra-putri penerus bangsa Indonesia.
“Karakter dan ukuran patung mengindikasikan penguasaan, penindasan, dan penjajahan terhadap bangsa Indonesia,” sebutnya.
Patung Dewa Perang China itu juga dinilai sebagai lambang keangkuhan bangsa asing di Bumi Pertiwi Indonesia.
Bahkan, pendirian patung yang lebih besar dan tinggi daripada tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia Jenderal Soedirman itu, dinilai sebagai bentuk penghinaan terhadap tokoh-tokoh perjuangan pendiri bangsa Indonesia.
“(Pendirian Patung Dewa Perang China) sebagai bentuk pengkhianatan jati diri sebagai warga Nnegara Indonesia,” demikian alasan lainnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 70 Ormas Islam Jatim Kembali Turun Jalan dalam Aksi Bela Islam untuk NKRI
- Di Perang Teluk 1991, Mualaf Mantan Dewa Gitar Islamkan 3000 Tentara AS
- Menhan: Waspadai LGBT Bagian dari Perang Proksi
- Pengadilan China Jatuhkan Vonis Berat kepada 39 Warga Muslim Turkistan Timur
- Ribuan Santri, Ulama dan Habaib Datangi Kapolda Jawa Timur Tuntut Ahok Diadili
Indeks Kabar
- Raja Salman: Kami Berdiri Sepenuhnya di Belakang Islam
- Larang Itikaf, Polisi Israel Tutup Semua Pintu Masuk ke Masjid Aqsa
- Penjelasan PBNU Soal Gus Yahya Staquf ke Israel
- Pentingnya Suara Umat Islam di Pemilu
- Cerita Mohammad Ahsan Tentang Prosesnya Berhijrah
- Survei: 22% Warga Swedia Tidak Menginginkan Tetangga Muslim
- Gereja Methodist Inggris Akui Terlibat 2.000 Kasus Pelecehan
- Aher Luncurkan Gerakan “Jabar Menghafal” Al Quran untuk Siswa
- Israel Angkat Rabi Kontroversial di Jajaran Militer
- Target Kristenisasi Bukan hanya Orang Miskin
-
Indeks Terbaru
- Masjidil Haram Dinodai Ponsel dan Kamera
- Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
Leave a Reply