Kritik Larangan Cadar di Universitas Pamulang, Menag: Pemakaian Cadar Harus Dihargai

Larangan memakai cadar di Universitas Pamulang dikritik oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ia memandang pemakaian cadar merupakan bagian dari keyakinan yang harus dihargai.

“Saya pikir itu lebih pada salah paham. Menurut kita, penggunaan pakaian, cadar itu bagian dari keyakinan, harus dihargai,” ujarnya saat diwawancara usai menjadi narasumber pada Seminar Internasional di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (14/08/2017) kemarin kutip laman resmi Kemenag.

Menurut politikus PPP ini, penggunaan cadar dalam hal tertentu yang mengharuskan identitas seseorang lebih diketahui, mungkin menjadi persoalan. Namun terlepas dari itu semua, kata dia, setiap orang mempunyai hak menggunakan pakaian apa yang dipilihnya.

Karena itu, ia mengingatkan setiap orang harus mampu dan mau menghargai pilihan pakaian yang digunakan oleh orang lain.

Kecuali, kata dia, pakaian itu memunculkan dan mengganggu ketertiban umum, seperti pakaian yang terlalu seksi dan membuka aurat yang bisa menimbulkan masalah. Sudah jelas, tegasnya, umat Islam mempunyai aturan kepatutan dalam berpakaian,

Bagi Menag, ajaran Islam yang wasathiyah merupakan paham yang sangat relevan untuk dijadikan pedoman dan tujuan dalam membangun peradaban bangsa ke depan.

Selama ini, menurutnya, Islam yang dikembangkan di Indonesia adalah Islam yang moderat, yang mampu menghormati dan menghargai keragaman yang ada.

“Islam sangat menghormati, menjaga, menghargai harkat martabat manusia, apapun agama yang dianut. Ada bagian dari Tuhan yang bersemayam dalam diri manusia, setiap manusia tidak boleh menghilangkan, menegasikan harkat marbat manusia itu,” pungkasnya. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>