Din Syamsuddin: Myanmar Perlu Akui Kewarganegaraan Etnis Rohingya
Untuk menciptakan perdamaian di Myanmar, Presiden Asian Committee on Religions for Peace (ACRP), Prof M Din Syamsuddin menyatakan, perlu adanya pengakuan kewarganegaraan terhadap etnis Rohingya oleh pemerintah Myanmar.
“Etnis Rohingya yang menurut sejarah sudah berada di sana (Rakhine, Myanmar. Red) ratusan tahun lalu,” ungkapnya di Kantor Center for Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (07/09/2017).
Hal itu menanggapi praktik genosida yang terjadi di Rakhine terhadap etnis Rohingya oleh Rezim Myanmar.
Oleh karena itu, tegas Din, tidak ada alasan bagi pemerintah Myanmar untuk tidak mengakui kewarganegaraan mereka.
“Apalagi sebelumnya banyak tokoh Rohingya yang ada di pemerintahan Myanmar,” katanya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 ini menyatakan, perlunya menciptakan kesejahteraan di kawasan Rakhine.
“Sebagaimana diketahui itu merupakan wilayah yang miskin tidak subur,” imbuhnya.
Karena, sambungnya, permasalahan tersebut juga ada pada dimensi ekonomi dan bisnisnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 24 Etnis Muslim Rohingya Tewas dalam Operasi Gabungan di Myanmar
- Aksi Ekstremis Buddha Tolak Kartu Identitas Kewarganegaraan Etnis Rohingya
- Militer Myanmar Bunuh 30 Etnis Rohingya dalam Aksi Kekerasan Terbaru
- PBB Desak Myanmar Berikan Kewarganegaraan kepada Suku Rohingya
- Umat Buddha Garis Keras Tolak Pemberian Kewarganegaraan untuk Rohingya
Indeks Kabar
- MUI Sarankan Presiden Jokowi Buat Kebijakan Berpegang Nilai Agama dan Moralitas
- Di Jeddah, Sembilan Wanita Mualaf Bercerita Tentang Perjalannya Menuju Islam
- ACT Salurkan Bantuan Pangan Terbesar untuk Rohingya
- Selama Ramadhan, Penghimpunan Zakat Baznas Naik
- Rekomendasi Sidang Tahunan KWI 2014: Ajak Sebarkan Sukacita Injil
- Israel Klaim Fondasi Istana Sulaiman Ada di Masjid Al-Aqsa
- Astaghfirullah Dua Wanita Inggris Pipis di Depan Orang Shalat
- Zionis Tahan Mufti Al Quds
- 3 Anak Palestina Meninggal Terkena Bom Israel, Ini Reaksi Hamas
- Standardisasi Khatib, Komnas HAM: Bagaimana dengan Pendeta?
-
Indeks Terbaru
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
- Pendeta Armenia Razmik Kastoryani Masuk Islam setelah ‘Dicekik Kalung Salib”
- Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Leave a Reply