Desa Minoritas Muslim Ini Kini Miliki Masjid Pertama
Desa Rih Tengah, Kabupaten Karo, Sumatra Utara kini memiliki masjid pertama. Rih Tengah merupakan desa minoritas muslim yang berada di Kabupaten Karo, berjarak sekitar 136 km dari Kota Medan. Tahun 1980-an, jumlah muslim di Rih Tengah hanya terdapat 10 KK dari 65 KK, kini jumlahnya meningkat menjadi 46 KK dari 120 KK.
Warga kampung Rih tengah sampai saat ini belum bisa merasakan nikmatnya sholat berjamaah karena tidak adanya fasilitas masjid ataupun mushola. Untuk sholat Jumat pun mereka harus berjalan sekitar 10 km ke desa tetangga. Jika turun hujan, mereka tidak bisa berangkat, karena jalan keluar desa rusak, masih beralaskan tanah liat dan khawatir tertimpa bebatuan dari tebing.
Beruntung, kini warga akan segera memiliki masjid berkat dukungan donatur Masjid Nusantara. Direktur Masjid Nusantara, Hamzah Fatdri bersama timnya mengunjungi lokasi Masjid Taman Surga Al-Ikhlas, Senin (18/9). Kedatangan tim Masjid Nusantara disambut hangat oleh warga Desa Rih Tengah, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Tujuan kedatangan Hamzah beserta timnya membawa amanah dari para donatur Masjid Nusantara dan memastikan kelanjutan pembangunan masjid yang sudah lama terhenti karena terkendala dana.
“Alhamdulillah, Masjid Nusantara mendapat kesempatan untuk membangun masjid pertama di wilayah Kabupaten Karo, tepatnya di Desa Rih Tengah. Banyak pengalaman baru dan luar biasa mendengar cerita dari warga muslim di sana. Semoga dengan hadirnya Masjid Taman Surga Al-Ikhlas nanti bisa membantu warga muslim semakin semangat dalam beribadah,” ujar Hamzah Fatdri, Senin (18/9).
Masjid Nusantara sudah berdiri sejak tahun 2012 dan telah membangun 54 masjid yang tersebar di berbagai daerah, seperti di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Masjid Nusantara juga telah memberikan bantuan secara rutin berupa renovasi dan fasilitas masjid lainnya, seperti karpet, mukena dan soundsystem. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Mau Shalat Isya, Imam Masjid Ditikam di Manchester
- Jaga Aqidah dan Akhlak, TNI Dorong Para Santri Jadi Benteng Terakhir NKRI
- Denmark Larang Masuk Lima Ulama dan Seorang Pastur 'Penyebar Kebencian'
- Bela Manny Pacquiao, Gereja Katolik Sebut Injil Larang Perkawinan Sejenis
- Muslim Uighur: “Situasi di Negara Kami Tidak Manusiawi”
- Massa ASWAJA Bangil Tolak Acara Syiah
- Yayasan Syekh Ali Jaber Bagikan Total 7 Ribu Al-Qur’an Braille Digital
- Pemerintah Australia Tolak 500 Pengungsi Suriah dan Iraq
- Universitas Jepang Selenggarakan Pameran Islam
- Pengadilan ‘Israel’ Perintahkan Penggusuran 87 Warga Palestina dari Lingkungan Yerusalem Timur
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply