30 September, Nobar Film G30S/PKI Digelar Serentak di Berbagai Daerah

Acara menonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S/PKI digelar serentak sejak Sabtu malam, 30 September 2017 hingga Ahad (01/10/2017) dinihari di berbagai daerah di Indonesia.
Nobar itu dalam rangka memperingati tragedi penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan 6 jenderal oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) lewat oknum-oknum militer binaan PKI, yang dikenal dengan istilah Gerakan 30 September (G30S).
Informasi dihimpun hidayatullah.com, nobar film yang disutradarai dan ditulis oleh Arifin C Noer, itu antara lain digelar berbagai kelompok dan kalangan masyarakat. Antara lain di Jakarta, Depok (Jawa Barat), Pekanbaru (Riau), Kota Kupang (NTT), Kotawaringin Barat (Kalimantan Tengah), Kabupaten Luwu (Sulawesi Selatan), dan banyak lagi daerah lainnya.
Sebelumnya, acara nobar serupa digelar pada hari dan tempat berbeda oleh berbagai kalangan lainnya.
Pantauan media ini di Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, acara nobar film G30S/PKI digelar masyarakat antara lain di Jl H Jemi’in 1 dan 1 serta Pesantren Hidayatullah. Bahkan, menurut informasi dari pihak TNI, pada Sabtu malam Ahad itu acara serupa digelar di 4 titik di Kalimulya.
Di Jl H Jemi’in, puluhan warga rata-rata anak-anak sudah berkumpul jelang nobar. Tampak sebuah layar lebar dibentangkan di seberang jalan. Pantauan hidayatullah.com, warga masyarakat tampak antusias menyambut nobar tersebut.
Warga Kalimulya ini menonton film pengantar sebelum film utama G30S/PKI. [Foto: SKR/hidayatullah.com]
Begitu pula di aula SD Integral kompleks pesantren, sekitar 230 orang, dari anak-anak, pelajar SMP-MA, guru, hingga ustadz pengurus pesantren berjubel menonton film tersebut.
Nobar di sini dihadiri pihak TNI dari Koramil 03/Sukmajaya Kodim 0508/Depok. Babinsa Kalimulya Pelda Jumadi bersama rekannya Pelda Sugimin hadir mewakili Komandan Koramil 03/Sukmajaya yang berhalangan datang karena menghadiri acara nobar film G30S/PKI di tempat lain.
Film tersebut merupakan sejarah. Tujuannya ditonton agar masyarakat khususnya generasi muda tak melupakan sejarah, kata Jumadi dalam sambutannya sebelum nobar film itu.
“Peristiwa G30S/PKI harus diketahui oleh semua warga Indonesia,” pesan Jumadi. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- ‘Luruskan’ Film KAAL, Sineas Muslim Luncurkan Film “Aku Kamu adalah Kita”
- Film ‘Surat Kecil untuk Tuhan’ tak Pantas Ditonton Anak
- KPI Terima 2000 Email Aduan terkait Film King Suleiman
- Masuk Islam, Tokoh Pembuat Film Anti-Islam Janji Buat Film Islami
- Sutradara Inggris Berencana Buat Film tentang Palestina
Indeks Foto Slide
- Matahari Tepat di Atas Ka'bah
- Peringatan 25 Pembantaian Muslim Bosnia
- Suara Penghafal Al-Quran untuk Pembebasan Al-Aqsh
- Menanti Lailatul Qadr
- Lolos ke Babak Semifinal, Pebulutangkis Ihsan Maulana Sujud Syukur!
- Hari Perdamaian PBB dan Mirisnya Nasib Muslim Rohingya
- Demi Bela Islam Massa Ciamis Jalan Kaki ke Ibu Kota
- Peringatan Tahun Baru Islam 1438 Hijriyah
- Idul Fitri, Hari Kemenangan Tiba!
- Reuni 212 Tahun 2019 Aman dan Damai
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply