Kota Oxford Cabut Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi, Komnas HAM Mengapresiasi
Komisoner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Maneger Nasution, mengaku setuju dengan pencabutan gelar kehormatan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, oleh Kota Oxford.
“Saya bersetuju dan mengapresiasi pencabutan gelar Freedom of Oxford ini. Bahkan saya mengusulkan agar Komite Nobel Perdamaian juga melakukan hal yang sama,” ujarnya kepada hidayatullah.com Jakarta, Rabu (04/10/2017).
Maneger menilai, hal itu menjadi penting segera dilakukan karena Aung San Suu Kyi nyata-nyata tidak melakukan tindakan sejatinya untuk memerintahkan junta Militer menghentikan kebiadabannya atas etnis Muslim Rohingya di Rakhine.
Sebelumnya diketahui, Kota Oxford di Inggris memutuskan gelar kehormatan untuk Aung San Suu Kyi dicabut karena pemimpin wanita itu dianggap tak berbuat banyak untuk mengatasi krisis kemanusiaan Rohingya.
Mosi yang didukung oleh Dewan Kota Oxford itu menilai bahwa pemimpin Myanmar ini sudah tidak memiliki modalitas kehormatan yang memadai yang layak lagi menyandang gelar kehormatan tersebut.
Sebagaimana dijelaskan pejabat di Kota Oxford, Bob Price, bukti-bukti yang disampaikan PBB membuat Aung San Suu Kyi tak lagi berhak menerima gelar Freedom of Oxford, penghargaan yang sebelumnya diberikan atas perjuangannya menegakkan HAM dan demokrasi.*
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Anggota Komnas HAM Janji Lakukan Investigasi kasus Pelarangan Masjid di Bitung
- Buat Petisi, Persis Tuntut Cabut Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi
- Lecehkan Presenter Muslim, Aktivis Suarakan Cabut Nobel Suu Kyi
- Tak Bertindak Soal Rohingya, Paham Usulkan Cabut Nobel Perdamaian San Suu Kyi
- Wali Kota Bandung Minta Waktu Seminggu Selesaikan Masalah IMB Gereja Rehoboth
Indeks Kabar
- MUI, TPM, dan Ormas Islam Sepakat Bawa Kasus The Jakarta Post ke Ranah Hukum
- Vaksin Nusantara Tuai Polemik di BPOM, Jokowi Ingatkan, Semua Harus Ikuti Kaidah Saintifik
- Media Cina Peringatkan Arsenal Soal Komentar Mesut Özil tentang Minoritas Uighur
- Diduga Salahgunakan Sumbangan Kaum Miskin, Kardinal Vatikan Mundur
- PBNU Minta MK Tolak Permohonan Kawin Beda Agama
- Inilah Pencetus Anti-Islam di Eropa
- Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 14 Juni
- Brunei Wajibkan Pedagang Makanan Miliki Sertifikat Halal
- Septic Tank Jadi Kuburan Massal Anak, Gereja Katolik Irlandia Dihujani Kecaman
- MUI Tegaskan, Imunisasi Boleh tapi Wajib dengan Vaksin Halal dan Suci
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply