Polisi Gerebek Pesta Homoseks di Harmoni, Komnas HAM Mengapresiasi
Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM), Maneger Nasution, mengapresiasi kepolisian yang mengungkap pesta penyuka sesama jenis (homoseks) di sebuah tempat spa di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.
Maneger mengatakan, perilaku menyimpang itu di samping bertentangan dengan hukum nasional, juga tidak sesuai dengan HAM Pancasila, HAM yang adil dan beradab.
“Mari percayakan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menuntaskannya. Publik tentu tidak terprovokasi untuk main hakim sendiri,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Ahad (08/10/2017).
Diketahui, di T1 Sauna di kawasan Ruko Plaza Harmoni Blok A, Jalan Suryo Pranoto, Gambir, Jakarta Pusat, aparat Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat menangkap 51 orang dalam pesta homoseksual kaum lelaki pada Jumat malam (06/10/2017).
Maneger menambahkan, polisi juga harus menyelidiki adanya importasi perilaku menyimpang. Karena, menurutnya, LGBT itu isu global. Dan bukan tidak mungkin menjadi strategi global untuk merusak keadaban Indonesia.
“Ini adalah proxi. Apalagi dari 51 orang yang ditangkap, ada tujuh warga negara asing,” ungkapnya.
Maneger menyatakan, penanganan LGBT di Indonesia harus komprehensif. Bagi korban, terangnya, negara harus hadir menyiapkan program untuk membantu agar mereka mampu keluar dari lingkaran perilaku seks menyimpang.
Kemudian, bagi siapa pun yang mengampanyekan perilaku menyimpang itu kepada warga negara apalagi kepada anak-anak dan remaja, perlu penegakan hukum yang tegas.
“Sedangkan bagi pengusaha atau siapa pun yang memfasilitasi bagi terselenggaranya prostitusi sesama jenis itu juga perlu penegakan hukum yang tegas,” paparnya.
Dalam memproses pelaku, ia mengingatkan, penyelenggara atau pengusaha prostitusi sesama jenis harus sesuai dengan mekanisme hukum nasional dan HAM Indonesia, sila kedua Pancasila, serta HAM yang adil dan beradab. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Komnas Ham Minta Kepolisian Segera Selesaikan Kasus Teror Terhadap Tokoh Muhammadiyah
- Komnas HAM Soroti Pembatalan Perda Oleh Kemendagri
- Komnas HAM: Ahok Lecehkan Agama, Segera Minta Maaf ke Publik
- Kota Oxford Cabut Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi, Komnas HAM Mengapresiasi
- MUI Minta Aksi 2 Desember Berakhlakul Karimah, Ingatkan Polisi Bersikap Persuasif
Indeks Kabar
- Dai Cilik Jadi Imam Gerakan Subuh Berjamaah di Papua Barat
- Rezim Trump yang Buat Muslim AS Dihantui Ketakutan
- Kudeta Myanmar, MUI Ajak Ormas Ingatkan Nasib Rohingya
- Jaga Aqidah dan Akhlak, TNI Dorong Para Santri Jadi Benteng Terakhir NKRI
- Anak Indonesia Juara Kompetisi Alquran di Australia
- FPI Desak Pemerintah Copot Yahya Staquf dari Penasihat Presiden
- Populasi Muslim di Inggris Meningkat Tajam
- Prancis Berupaya Tutup Lebih Banyak Masjid
- Irena Handono: Muallaf Membutuhkan Perhatian Lebih
- Seorang Muslimah Uzbekistan Dipenjara Karena Ajarkan Al-Quran
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply