Museum Seni, Ikon Lanskap Doha yang Mengagumkan
Perpaduan unsur tradisional dan modern tampak begitu kental di Museum Seni Islam (Museum of Islamic Art), Doha, Qatar. Kedua unsur itu memberikan peran untuk menunjukan bahwa museum ini benar-benar tempat penyimpanan karya seni yang memiliki estetika tinggi.
Hal itu selaras dengan tujuan pembangunan museum yang didirikan untuk menyimpan dan memamerkan koleksi karya seni yang terkumpul sejak akhir 1980-an, termasuk manuskrip, tekstil, dan keramik.
Museum yang diresmikan pada 2008 ini merupakan salah satu museum dengan koleksi paling lengkap di dunia artefak Islam dengan item yang berasal dari Spanyol, Mesir, Iran, Irak, Turki, India, dan Asia Tengah, semua tersimpan di museum yang berbentuk kotak itu.
Sisi tradisionalitas dan modernitas abad ke-21 itu terpancar dari desainnya. Ciri khas arsitektur Islam tradisional ini bisa dilihat dari warna krem dan adanya lengkungan setengah lingkaran.
Model lengkungan menyambung ini dinamakan lengkungan dengan lengkungan ala Persia (Persian Arch). Pada bangunan ini, lengkungan Persia ditempatkan pada posisi yang biasa digunakan jendela pada bangunan-bangunan klasik.
Sementara, sentuhan modern terlihat dari seluruh bangunan yang mengusung desain kotak atau kubus. Dengan bentuk kontak yang tersusun secara acak inilah, museum ini memiliki nilai artistiktik tinggi di antara bangunan yang ada di sekitar kawasan cornice di ibu kota Qatar, Doha.
Menempati area seluas 45 meter persegi, museum ini terletak di sebuah semenanjung buatan yang menghadap ujung selatan Doha Bay. Museum terdiri atas bangunan utama dengan sayap tempat pendidikan seni yang berdekatan dan langsung menhubungkan antara halaman luar dan halaman tengah yang besar.
Bangunan ini memiliki lima lantai, diatapi oleh kubah atrium yang tingginya hampir sama dengsan menara pusat kota. Selain penghias, batu kapur berwarna krem ini bisa digunakan untuk menangkap perubahan cahaya dan bayangan pada siang hari. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Krisis Al-Aqsha, Satu Media Arab Sindir Bangsa Arab
- Anggota Dewan Kemanan Nasional AS Beragama Islam Mengundurkan Diri
- Meditasi, CEO Twitter Mengaku Sadar Kekejaman Myanmar
- Sineas AS Ini Minta Maaf atas 'Kelakuan' Presidennya
- Palestina: Kegiatan Permukiman Israel tidak Sah
- Organisasi Kerjasama Islam Mengutuk Penodaan ‘Israel’ di Baitul Maqdis
- Muslim Korsel Butuh Masjid dan Makanan Halal
- Menag: Bukan Diresmikan Pemerintah, Yahudi di Indonesia Dilindungi UU
- Belum Genap Satu Tahun, Zionis Sudah Hancurkan 780 Rumah Palestina
- Perayaan Natal adalah Bid’ah dalam Agama Kristen
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply