Anggota Parlemen Israel Diizinkan Masuki Tempat Suci Al-Aqsha
Seorang anggota parlemen Penjajah Israel yang mendukung peribadatan Yahudi di tempat suci di Kompleks Al Aqsha pada Rabu (15/10/2017) meski ada larangan.
Yehuda Glick dari partai berkuasa Likud mendapat izin khusus dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengunjungi kompleks Haram al-Sharif, yang dikenal warga Yahudi sebagai Temple Mount, sebelum pernikahan putranya.
Dalam sebuah cuitan, Glick berterima kasih kepada Netanyahu, menyebut izin tersebut sebagai “hadiah luar biasa untuk pernikahan anak saya” menurut siaran kantor berita AFP dikutip Antaranews.
Glick sudah mengajukan petisi kepada mahkamah agung untuk melawan keputusan Netanyahu pada Oktober 2015 untuk melarang kunjungan anggota parlemen ke kompleks tempat Masjid Al Aqsa berada tersebut.
Larangan itu ditujukan untuk membantu meredam kerusuhan yang meletus karena kekhawatiran Palestina bahwa Israel berencana lebih lanjut merebut kendali kompleks tersebut.
Berlokasi di Kota Tua Yerusalem Timur yang dicaplok Israel, kompleks tersebut merupakan rumah bagi Masjid Al-Aqsa dan Masjid Kubatus Shahra (Dome of the Rock).
Rencana untuk mengizinkan pencabutan sementara larangan itu pada Juli diajukan setelah aksi kekerasan kembali meletus di dalam dan sekitar lokasi. Pada Agustus, Netanyahu mencabut larangan itu selama sehari sebagai uji coba.
Kompleks tersebut merupakan tempat suci utama bagi Yahudi dan paling suci ketiga bagi umat Islam setelah Mekkah dan Madinah dan merupakan pusat konflik Palestina-Israel.
Seorang juru bicara Glick mengatakan bahwa anggota parlemen itu diberitahu bahwa sekarang itu tidak ada perubahan dalam kebijakan pemerintah melarang kunjungan anggota parlemen mengunjungi tempat suci itu.
Rabi Yehuda Glick, adalah ekstrimis Yahudi yang namanya terkait erat dengan ingatan bangsa Palestina terhadap tentang aksi penodaan Masjid Al-Aqsha. Dialah yang bekerja intens menghina dan melecehkan perasaan umat Islam dengan menodai tempat suci Islam di Al-Quds.
Rabi Yehuda Glik adalah seorang advokat kelahiran Amerika Serikat (AS) yang berusaha dan paling getol memperjuangkan memberikan akses bagi warga Yahudi agar dapat mengunjungi kuil Yahudi yang letaknya di Masjidil Aqsha. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- PBNU: Negara Lain tak Boleh Intervensi Hukuman Mati
- Zakir Naik: Alquran Paling Berharga Diberikan untuk Anak
- Jaga Warisan dan Peradaban, Universitas Islam Madinah Bangun Museum Sejarah
- Halloween, Tradisi Pagan Yang Tak Perlu Ditiru Muslim
- Paus Fransiskus Serukan untuk Melestarikan Identitas Baitul Maqdis
- Muslim Jerman Sambut Para Pengungsi Suriah
- Sri Lanka akan Melarang Burqa dan Menutup lebih dari 1.000 Sekolah Islam
- Pemindahan Kedutaan Brazil ke Baitul Maqdis Menghina Islam dan Dunia Arab
- Konsekuensi Muslim Ucapkan 'Selamat Natal' Menurut UAS
- Islamofobia, Industri Sulut Benci Islam di Amerika Serikat
-
Indeks Terbaru
- Israel Tutup Paksa Kantor dan Saluran Berita Aljazeera
- Tinggalkan Hindu, Sutradara Ternama Pakistan Parmesh Adiwal Memeluk Islam
- Ilmuwan Harvard, Henry Klaseen Masuk Islam
- Tolak Partisipasi Israel, Ratusan Demonstran Geruduk Kantor Penyelenggara Olimpiade Paris
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
Leave a Reply