Acara TV Aman untuk Anak Diharapkan Diperbanyak
Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) menggelar diskusi publik bertajuk “Mencari Acara Televisi Berkualitas untuk Anak” di Hotel IBIS, Menteng, Jakarta, Kamis (09/11/2017).
Diskusi publik ini menghadirkan Dr Nina Mutmainnah Armando (peneliti YPMA), Fernandez Hutagalung (Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), dan Dewi Setyarini (Komisi Penyiaran Indonesia Pusat/KPI).
“Diskusi ini, YPMA menampilkan hasil analisis kualitatif terhadap 15 program anak yang masuk kategori aman, 6 program anak kategori hati-hati, dan 5 program anak kategori bahaya,” ungkap Nina saat sesi diskusi publik.
Nina menambahkan, dalam program yang masuk kategori aman, ditampilkan muatan nilai-nilai yang positif, menggambarkan keindahan alam Indonesia serta budayanya yang sarat nilai moral positif. Tayangan ini tidak hanya menghibur tapi mudah dipahami dan ditiru oleh anak-anak.
Ia pun berharap, acara TV yang aman untuk anak seharusnya diperbanyak. Yakni tayangan yang bukan hanya menghibur anak, namun juga memberikan manfaat lebih. Seperti dalam hal pendidikan, motivasi, sikap percaya diri anak, dan penanaman nilai-nilai positif dalam kehidupan.
Menyambung itu, Fernandez menuturkan, acara-acara yang di televisi dengan kandungan nilai-nilai positif seperti itu diharapkan dapat diperbanyak dalam siaran TV di Indonesia. Sehingga anak harus dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya.
“Dan yang terpenting garda terdepan dalam mendapatkan hiburan adalah peran orangtua,” imbuhnya.
YPMA adalah lembaga non-profit yang fokus kegiatannya pada kajian masalah anak dan media, literasi media, advokasi kebijakan media, yang memperhatikan aspek perlindungan anak dan kepentingan terbaik untuk anak. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- MUI: Kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel Tidak Perlu Dilakukan
- MPU: Aceh Sasaran Pendangkalan Akidah
- Generasi Rohingya Terancam tanpa Pendidikan
- Pengadilan Banding di AS Bolehkan YouTube Tayangkan Film Anti-Islam “Innocence of Muslims”
- Israel Mulai Bangun Penghalang Laut di Sepanjang Perbatasan Laut Gaza
- Usai Berdakwah, KH. Ali Mustafa Yaqub Hembuskan Nafas Terakhir
- Pria AS Dipenjara 30 Tahun Atas Pembakaran Masjid
- Serangan Israel Telah Bunuh 10 Wartawan
- Posisi OKI Mengenai “Boikot”Terhadap Produk Israel Dari/Di Wilayah Pemukiman Ilegal
- Dua Alasan Islam Jadi Agama yang Paling Pesat di Dunia
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply