Indonesia Optimistis Jadi Destinasi Studi Islam Dunia
Ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (AMALI), KH Abdul Djalal dalam Pameran Pendidikan Islam Internasional terbesar atau International Islamic Education Expo (IIEE) di Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/11) malam.
Ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (AMALI), KH Abdul Djalal dalam Pameran Pendidikan Islam Internasional terbesar atau International Islamic Education Expo (IIEE) di Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/11) malam.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Direktirat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) menutup Pameran Pendidikan Islam Internasional atau International Islamic Education Expo (IIEE) 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (24/11) sore.
Pameran pendidikan Islam terbesar ini dilaksanakan selama empat hari sejak Selasa (21/11) lalu dan berhasil membukukan 26 ribu pengunjung. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga berhasil menggelar Seminar Internasional Tahunan tentang Studi Islam (Annual International Conference on Islamic Studies, AICIS), Deklarasi Serpong, Apresiasi Pendidikan Islam (API), Seminar Internasional tentang Studi Pesantren, dan Kompetisi Robotik Madrasah.
Kegiatan ini ditutup oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof Kamaruddin Amin. Menurut Kamaruddin, banyaknya jumlah pengunjung itu menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias terhadap pendidikan Islam, termasuk masyarakat dari luar negeri.
“Jadi kami melihat pengjunjung yang begitu masif dan besar yang menujukkan antusiasme masyarakat untuk mengetahui lebih dekat tentang pendidikan Islam itu sangat luar biasa,” ujar Kamaruddin kepada Republika.co.id, Jumat (24/11).
Menurut Kamaruddin, kegiatan yang dibuka oleh Menteri Agama ini sebenarnya bukan sekedar pameran biasa, tetapi merupakan gerakan Islam moderat dan toleran melalui etalase pendidikan Islam Indonesia yang dipamerkan. Dengan adanya pameran ini, kata dia, pendidikan Islam bisa dikenal secara Internasional.
“Ini menjadi dikenal secara Internasional karena ada 30 lebih perguruan tjnggi papan atas dunia dari luar negeri yang berpartisipasi,” ucapnya.
Pameran yang mengangkat tema Pendidikan Islam Indonesia untuk Perdamaian Dunia ini telah menampilkan 200 booth kampus-kampus nasional dan internasional serta berbagai madrasah unggulan di Indonesia. Pameran ini menjadi referensi utama para pencari studi Islam dalam berbagai program dan jurusan di dalam dan luar negeri.
Kamaruddin optimis kedepannya Indonesia bisa menjadi destinasi studi Islam dunia. Karena itu, menurut dia, Kemenag kedepannya akan menyelenggarakan pameran pendidikan Islam terbesar ini setiap dua tahun sekali.
“Jadi sekali lagi saya optimis bahwa suatu saat ke depan Indonesia akan menjadi destinasi tempat tujuan belajar Islam di dunia. Ini salah satu jendelanya,” kata Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Kemenag Siap Berperan Aktif Perangi Narkoba
- Rangkul Mualaf, Istiqlal-Baznas Luncurkan Program MCB
- PP Muhammadiyah Lihat Ada Unsur Kesengajaan pada Kertas Alquran di Keset
- Demonstran Masuk ke Masjid, Bakar Buku Islam dan Halaman Quran
- BKSAP DPR Desak Indonesia Protes Serangan Udara ‘Israel’ ke Gaza
- Meditasi, CEO Twitter Mengaku Sadar Kekejaman Myanmar
- Austria Ajukan RUU Batasi Pergerakan Islam
- Puluhan Ribu Pengunjuk Rasa Menentang Benyamin Netanyahu terkait Korupsi
- ‘Kami Hidup dalam Ketidakpastian Hanya Karena Kami Muslim’
- Sinergi BMOIWI dan LPPOM MUI Sosialisasi Produk Halal
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply