Ikut Pilpres, Muslimah Ini Jadi Penantang Putin
Presiden Vladimir Putin memiliki penantang baru untuk Pemilihan Presiden Rusia 2018. Ia adalah seorang perempuan Muslim asal Dagestan.
Aina Gamzatova, pertama kali mengumumkan pencalonan lewat Facebook pada Kamis. Hari Sabtu (30/12), ia membuatnya resmi. Ratusan pendukungnya berkumpul merayakan di Makhachkala, ibukota Dagestan.
Gamzatova ingin melihat polarisasi suara ketika ia maju untuk Maret nanti. Perempuan 46 tahun ini merupakan salah satu tokoh Muslim penting di Rusia.
Ia mengepalai perusahaan media terbesar di Rusia, Islam.ru yang terdiri dari televisi, radio, cetak, juga tulisan buku Islam. Gamzatova juga menjalankan sebuah lembaga amal.
Suaminya saat ini, Akhmad Abdulaev adalah seorang imam besar di Dagestan. Gamzatova sendiri dekat dengan aliran Sufi yang punya ratusan ribu pengikut. Pemimpinnya, Said-Afandi Chirkavi tewas dalam serangan bom bunuh diri di Kaukasus pada 2012.
Suami pertama Gamzatova adalah seorang pemimpin Muslim bernama Said Muhammad Abubakarov. Ia tewas di dalam mobilnya yang meledak pada 1998. Tidak pernah diketahui siapa yang membunuhnya.
Gamzatova sering menyebut musuhnya sebagai Wahabbi. Dalam buku-buku dan pidato-pidatonya, ia menyebut mereka haus darah. Ancaman pembunuhan dan kematian sering ia juga tokoh-tokoh Sufi dapatkan.
Pencalonan Gamzatova menjadi buah bibir di antara komunitas Muslim Rusia. Banyak yang menyesalkan, banyak juga yang memuji. Pihak kontra mengatakan seharusnya ia tidak keluar dari jangkauan suaminya.
Sementara pihak pro menyebutnya pemberani. Banyak pihak juga menilai bahwa keputusannya ini ingin meningkatkan citra perempuan Muslim Rusia. Juga ingin orang melihat wilayah Dagestan yang sangat butuh perhatian.
Wilayah ini terkenal kumuh, terlalu padat populasi, multi-etnis, dan sering terjadi konflik. “Meskipun dia kalah, orang-orang akan tahu perempuan berkerudung itu tidak hanya ibu, perempuan tapi juga terpelajar, bijak dan terhormat,” kata seorang mantan juara tinju Olympic yang juga wakil menteri olah raga Dagestan, Gaidarbek Gaidarbekov. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Bennet Jadi Muslimah Setelah Satu Bulan Coba Berpuasa
- Chatting dengan Muslimah asal Indonesia, Sarjana Al-Kitab Ini Jadi Mualaf
- Chatting dengan Muslimah asal Indonesia, Sarjana Al-Kitab Ini Jadi Mualaf
- Di Cambridge, Seorang Muslimah dan Bayinya jadi Sasaran Islamofobia
- Putin, Erdogan dan Abbas Hadiri Peresmian Masjid Terbesar di Moskow
Indeks Kabar
- Polisi Buru Pelaku Perusakan Masjid di Brentwood
- Masjid di Belanda Jadi Target Serangan Islamofobia
- Muslim Uighur Ungkap Jutaan Orang di Kamp “Reedukasi” China
- DPR Sayangkan Atlet Judo Dilarang Bertanding karena Jilbab
- Panglima TNI Ingatkan Agar Prajuritnya Mencontoh Rasulullah
- Allahu Akbar! Konser Amal Palestina di Depok Raih 1 Miliar Lebih
- Muslim Bangladesh Gelar Pertemuan Akbar
- Di Aceh, Fashion Show dengan Model Bercelana Pendek dan Tank Top Dibubarkan
- BKSAP DPR Desak Indonesia Protes Serangan Udara ‘Israel’ ke Gaza
- Majelis Taklim Paguyuban Mualaf Masjid Sunda Kelapa Menteng, Wadah Pembinaan Para Mualaf
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply