MUI: Surat untuk Kapolri Bentuk Sikap Kritis
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa’adi menjelaskan bahwa apa yang disampaikan KH Tengku Zulkarnain terkait pidato Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian adalah atas nama pribadi dan bukan atas nama organisasi MUI. Namun, Zainut menilai bahwa surat terbuka yang disampaikan KH Zulkarnain di berbagai media tersebut sebagai bentuk sikap kritis.
“Surat terbuka yang ditulis oleh Bapak KH Tengku Zulkarnain adalah bentuk sikap kritisnya sebagai warga negara terhadap pidato Bapak Kapolri yang beliau nilai perlu ada koreksi dan klarifikasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kalangan umat Islam,” ujar Zainut dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (31/1).
Karena itu, Zainut secara pribadi memberikan apresiasi dan penghargaan kepada KH Zulkarnain. MUI mengajak kepada semua pihak untuk membangun budaya tabayun atau klarifikasi terhadap berbagai berita dan informasi agar tidak terjadi fitnah dan kesalahpahaman di antara kedua belah pihak.
Zainut mengutip firman Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Hujarat ayat 6 sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.
Dalam ayat ini, menurut Zainut, Allah SWT melarang hamba-Nya yang beriman berjalan mengikut desas-desus, informasi dan berita yang belum pasti kebenarannya. Kata Zainut, Allah menyuruh kaum yang beriman untuk memastikan kebenaran berita yang sampai kepada mereka melalui proses klarifikasi (tabayyun), karena tidak semua berita yang dicuplikkan itu benar, dan juga tidak semua berita yang terucapkan itu sesuai dengan fakta yang sesungguhnya.
“Maka wajib bagi kita semuanya untuk selalu waspada agar tidak terjerumus pada tindakan saling menista dan memfitnah,” ucapnya.
Zainut mengatakan bahwa MUI menghargai niat baik Kapolri yang ingin melakukan silaturahmi dengan pimpinan ormas Islam untuk meberikan keterangan dan klarifikasi terhadap beredarnya video pidato beliau yang sudah menjadi viral di media sosial. Menurut pandangan MUI, langkah Kapolri tersebut merupakan bagian dari proses tabayun yang sesuai dengan perintah ajaran agama.
“Semoga melalui forum silaturahmi tersebut dapat menjelaskan duduk masalah sehingga persoalannya menjadi terang dan tidak ada kesalah pahaman diantara sesama umat Islam,” kata Zainut. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Lebih 100 Ribu Jamaah Shalat Tarawih di Masjid al Aqsha Jumat Ketiga Bulan Ramadhan
- Profesor AS Pembela Palestina Ini Difitnah Kaki Tangan IS
- Masjid di Australia Dicoreti Grafiti Neo Nazi
- Pasukan Khusus Australia Lakukan Kejahatan Perang di Afghanistan
- Janji Pemerintah Mulai 1 Januari RS Tak Boleh Tolak Pasien Miskin
- Dewan Komunitas Muslim Dunia Selenggarakan Konferensi Ilmiah
- Ikut Pilpres, Muslimah Ini Jadi Penantang Putin
- Kesepakatan Normalisasi dengan ‘Israel’ Memicu Kemarahan Publik di Sudan
- Survei: 22% Warga Swedia Tidak Menginginkan Tetangga Muslim
- 1.279 Calhaj Undangan Raja Salman Tiba di Makkah
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply