MUI Prihatin Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada masyarakat Indonesia dapat memilih pemimpin yang jujur, adil dan amanah saat Pilkada 2018. Langkah ini penting dilakukan mengingat maraknya kepala daerah yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, diduga tindak pidana korupsi atau gratifikasi.
Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Saadi mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Sebab, yang terkena kasus OTT KPK sebagian besar merupakan pejabat petahana yang ingin maju kembali bertarung di Pilkada 2018.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang melakukan praktik politik uang karena hal itu akan menjadi pangkal kehancuran sebuah negara,” ujarnya kepada Republika di Jakarta, Selasa (20/2).
Hal ini, lanjut Zainut, menunjukkan betapa rapuhnya moral para pejabat publik Indonesia karena mereka cepat tergoda dengan tawaran dan iming-iming kemewahan dunia.
“Artinya uang dari hasil kejahatan korupsinya itu akan digunakan untuk modal kampanye dan membeli suara rakyat agar dapat memenangkan Pilkada kembali,” ungkapnya.
Menurutnya, praktik politik uang merupakan bentuk kejahatan politik yang sangat keji karena dampak dari hal tersebut akan melahirkan pemimpin koruptif, pragmatis dan manipulatif. Di mana sikap tersebut hanya berorientasi pada kepentingan pribadi dan kelompoknya ketimbang kepentingan bangsa dan negara.
“Korupsi merupakan bentuk kejahatan terhadap negara sekaligus kejahatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” ucapnya.
Merugikan keuangan negara juga berdampak pada hancurnya sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, tegasnya. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Mufti Al Quds Kutuk Rencana Pemindahan Kedutaan AS ke Al Quds
- Zakir Naik: Bagi Muslim, Tentu Lebih Baik Memilih Pemimpin Seiman
- Baru Diduga Akan Lakukan Penyerangan, Pengadilan Zionis Bui Remaja Palestina 10 Tahun Penjara
- Pencipta Lambang Garuda dan Lagu Hari Merdeka Seorang Habib
- Ozil Sumbang Rp 1,5 Milyar untuk Ramadhan di Turki, Suriah dan Somalia
- Bandung Dibidik Jadi Barometer Hijab Dunia
- Setelah Muslim Xinjiang, Rezim Komunis Cina Juga Tindas Muslim Hui
- Banjir 2 Meter di Bontang, Warga Tetap Shalat Id, sebagian Mengungsi & Kerja Bakti
- Tetapkan Awal Ramadhan, Al-Azhar Berharap Umat Islam Seragam
- Disaksikan Mayjen dan Para Komandan, 13 Prajurit Jadi Mualaf
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply