Irena Handono: Muallaf Membutuhkan Perhatian Lebih
Para muallaf di seluruh Indonesia membutuhkan perhatian lebih dari umat Islam. Mereka tak hanya berjuang memantapkan keyakinan, tetapi juga banyak dari mereka yang dikucilkan oleh keluarga mereka sendiri usai memutuskan berislam. Bahkan ada yang terusir dari rumah.
Hal itu disampaikan Irena Handono saat menghadiri kegiatan Ngaji Bareng Muallaf di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Surabaya pada Rabu malam, (21/03/2018).
Menurutnya umat Islam kebanyakan hanya menikmati euforia saat ada yang baru mengucapkan kalimat syahadat. Menyalami mereka, mengucapkan selamat dan setelah itu tak peduli lagi nasip mereka.
“Kita tak boleh menutup sebelah mata kepada muallaf. Diantara mereka, memeluk Islam berarti mereka harus menerima konsekuensi dikucilkan keluarga dan kerabat, bahkan diusir dari rumah. Mereka butuh dukungan dari kita, agar mereka kuat dengan keyakinan baru mereka,” ujarnya di depan ratusan jamaah yang terdapat puluhan muallaf.
Pendiri Gerakan Muslimat Indonesia (GMI) yang juga mantan biarawati ini memotivasi para muallaf yang hadir dalam kegiatan itu. Ia mengatakan bahwa seluruh sahabat Nabi muallaf. Ia pula menceritakan kisah keteguhan Bilal yang disiksa majikannya karena memilih Islam.
Dalam kegiatan yang dibingkai dengan tema “Bahagianya Berjirah” itu juga dibagikan bingkisan kepada para muallaf berupa mushaf Qur’an dan DVD ceramah. Juga berbagi kisah pengalaman hijrah para muallaf. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 6 Juta Anak Suriah Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
- Baznas Beri Perhatian Besar pada Program Pendidikan
- Komunitas Muallaf Jogja Tuntut Hukuman Mati Pembunuh Eka Mayasari
- Muallaf Meninggal Dunia 10 Jam Setelah Baru Masuk Islam, Diziarahi 700 Orang
- Puluhan Muallaf Ikuti Pelatihan Bisnis di Magelang
Indeks Kabar
- 'Yesus' Jadi 'Lesus', Vatian Tarik Ribuan Medali Mahal
- Dana Covid Hanya Mampu Bantu 75 Persen dari Total Pesantren
- Pasca 11 September Muslim Amerika Dituntut Jelaskan Islam yang Sebenarnya
- Remaja Muslimah Temukan Catatan Menghina Nabi di Masjid
- Baznas Mualaf Center Gelar Konferensi Mualaf Borneo 2018
- Syeikh Aidh al-Qarny Sebut Haji Tahun Ini Aman tanpa Iran
- Terungkap: Bagaimana Ahli Strategi Australia ‘Gagalkan’ Piala Dunia Qatar 2022
- Omar Isi Politik AS dengan Assalamualaikum dan Alhamdulillah
- Terdakwa Perkara Penodaan Agama Divonis 1,5 Tahun Penjara
- Krisis Kemanusiaan Aleppo, Masyarakat Gelar Aksi Simpatik di Depan Kedubes Suriah
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply