Indonesia 10 Kali Jadi Tuan Rumah MHQH ASEAN-Pasifik
Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) tingkat ASEAN dan Pasifik sudah digelar 10 kali. Indonesia selalu menjadi tuan rumah gelaran kompetisi hafalan Alquran dan hadis ini.
”Pelaksanaan musabaqah yang dihelat di Indonesia setiap tahun ini tentu merupakan kepercayaan, kehormatan dan lambang persahabatan yang tidak ternilai bagi bangsa Indonesia,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin saat menyampaikan laporan pada Silaturahim MHQH Pangeran Sulthan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-10 di Istana Negara, Kamis (22/3).
MHQH berlangsung dari 20 – 23 Maret 2018 di Istiqlal. Event internasional ini diikuti 84 orang, terdiri dari 70 peserta hafalan Alquran, 14 peserta hafalan Hadits, serta 11 official dari 14 Negara di kawasan Asian dan Pasifik. Hari ini, mereka bersilaturahim dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Selain peserta dan dewan hakim, hadir juga Pangeran Khaled Bin Sulthan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Untuk Indonesia Syekh Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, para duta besar dan perwakilan negara sahabat, serta menteri Kabinet Kerja.
”Kegiatan keagamaan ini memberi makna yang besar bagi Indonesia dan negara-negara di kawasan ASEAN dan Pasifik sebagai ”jantung perdamaian dunia”, karena kawasan ini relatif stabil dan diharapkan dapat terus menjaga ketahanan geopolitiknya,” tutur Lukman.
Menurutnya, pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah tetap penyelenggaraan musabaqah ini sangat tepat. Sebab, Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia yang hidup damai di tengah keragaman suku, agama ras dan adat istiadat.
Menag menjelaskan, pelaksanaan MHQH bertujuan memperkuat motivasi masyarakat Islam ASEAN dan Pasifik untuk terus bersemangat dan cinta menghafal Alquran dan Hadits. Selain itu, meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Alquran dan Hadits dalam praktek kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan lainnya adalah memelihara dan melindungi kesucian ajaran Islam dari paham keagamaan yang menyimpang dan ekstrim dengan menghadirkan faham dan praktek Islam yang rahmatan lil alamin. “MHQH juga menjadi sarana mempererat persatuan dan kesatuan umat dan bangsa serta memperkokoh jalinan persahabatan antar negara, terutama di kawasan ASEAN dan Pasifik,” tegasnya.
Selain MHQH tingkat ASEAN dan Pasifik, kata Menag, setiap tahun juga dilaksanakan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat Nasional yang pada tahun 2018 merupakan penyelenggaraan kesebelas.
”Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas kerjasama yang terjalin baik selama ini. Kiranya program semacam ini akan terus berlanjut dan semakin berkembang dalam bidang-bidang lainnya untuk kemajuan umat dan bangsa ke depan,” tandasnya. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Bocah Cilik Asal NTB Juara I Tahfidz Alquran se-Asia Pasifik
- Filipina-Kirgistan Saingan Indonesia di Musabaqah Alquran dan Hadis Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri Republika/ Darmawan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Juri Musabaqah Alquran dan Hadis tingkat Asia Pasifik VII Dasman Yahya Ma’ali mengatakan Indonesia setiap tahun selalu menjadi juara umum. Tetapi peserta dari 18 negara lainnya tak kalah hebat dalam hafalan Alquran dan Hadis. “Saya sebagai juri hadis, melihat penampilan dua hari, Indonesia memiliki saingan terkuat dalam menghafal Hadis yakni Kirgistan dan Filipina,” jelas Dasman kepada Republika, Rabu (20/4). Meskipun demikian, Dasman mengakui peserta yang mengikuti musabaqah Hadis merupakan orang-orang pilihan. Terbukti hanya 14 orang yang mengikuti musabaqah kategori hadis dan hanya berasal dari empat negara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Kirgistan. Bagi penghafal hadis untuk tingkat Asia Pasifik ini memiliki kriteria khusus. Seluruh peserta harus menghafal 500 hadis shahih. “500 hadis ini terbagi dengan 100 hadis hafal dengan sanadnya dan 400 hadis tanpa sanad,” ujarnya menjelaskan. Menurut Dosen Hadis UIN Riau ini, peserta dari Indonesia memiliki hafalan yang bagus di bidang hadis dan seluruhnya hafal 100 hadis dengan sanadnya. Ini diakuinya sulit sekali remaja muslim yang benar-benar memperhatikan hafalan hadis lengkap dengan sanad yang sangat panjang. Musbaqah Alquran dan Hadis ini diikuti 103 peserta dari 18 negara. Perlombaan dibagi menjadi lima kategori hafidz 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz serta hadist.
- Indonesia Jadi Tuan Rumah Lomba Al-Quran-Hadist Asia-Pasifik
- Indonesia Juara Hafalan Qur’an dan Hadits
- Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadist Digelar
Indeks Kabar
- Ormas Islam Dukung Perda Larang Mushalla di Basement
- Ribuan Warga Jerman Demonstrasi Tolak Kelompok Anti-Islam
- Kemenag Akan Gelar Seminar Internasional Al-Quran
- Prasangka terhadap Muslim di Jerman Meningkat
- PP Muhammadiyah Lihat Ada Unsur Kesengajaan pada Kertas Alquran di Keset
- Ini Komentar San Suu Kyi Soal Muslim
- Syeikh Al Azhar Menilai Ada yang Salah Menafsiri Kunjungannya
- Kemenag Salurkan 36 M untuk Korban NTB, Palu dan Banten
- Paus Temui Para Pemimpin Muslim di Inggris
- Dua Persen Pastor Anglikan Tidak Percaya Adanya Tuhan
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply