Komnas HAM akan Proses Laporan ‘LP Pasir Putih Larang Napi Shalat Jamaah’
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Heriansyah, mengaku, pihaknya akan memproses dengan mempelajari laporan dari Tim Pengacara Muslim (TPM) yang mengungkap sebanyak 18 narapidana di LP Pasir Putih, Nusakambangan, mendapat perlakuan tidak manusiawi.
TPM mengungkapkan para napi tersebut dilarang shalat berjamaah termasuk shalat Jumat oleh pihak LP Pasir Putih. Komnas HAM meminta hal-hal apa saja yang harus dipenuhi oleh para pengadu terkait berkas dokumen secara lengkap, berkaitan indentitas para narapidana “terorisme” yang dilaporkan TPM tersebut.
Heriansyah mengaku akan berkoordinasi dengan para Komisioner Komnas HAM lainnya, untuk mengambil langkah-langkah yang berkaitan dengan pengaduan TPM. Pelaporan itu akan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait agar masalah ini bisa diselesaikan.
“Langkah tercepat, yang jelas pasti kami akan datang mengklarifikasi informasi yang disampaikan. Tentu informasi yang sebagaimana yang saya syaratkan tadi semuanya harus dipenuhi, supaya dapat mengklarifikasi kepada pihak sesuai objek yang disebutkan di dalam aduan atau audiensi yang disampaikan tadi,” ujarnya.
Hal itu ia sampaikan kepada wartawan termasuk hidayatullah.com usai menerima pelaporan dari TPM di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Kamis (22/03/2018).
Heriansyah menambahkan, Komnas HAM akan secepatnya mengklarifikasi melalui surat dan selanjutnya akan mengecek kondisi di lapangan. “Jadi kalau ada komunikasi melalui surat maupun telepon kepada para pihak yang diduga berkepentingan dalam hal ini memiliki kewenangan dalam hal ini, maka kami akan melakukan kroscek ke lapangan sendiri,” jelasnya.
Setelah melakukan pengecekan dan investigasi ke lapangan, pihaknya bisa membuat kesimpulan dan rekomendasi apa saja yang bisa dikeluarkan oleh Komnas HAM soal kasus itu.
“Karena tadi melihat kebutuhan, mereka berharap sebelum (bulan) puasa ada titik terang, tentu kami akan berupaya bisa memaksimalkan peran dan fungsi kita dan kewenangan kita, supaya bisa sesuai dengan apa yang diharapkan,” tuturnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Anggota Komnas HAM Janji Lakukan Investigasi kasus Pelarangan Masjid di Bitung
- Di Tengah Penjagaan Ketat, 200 Ribu Jamaah Lakukan Shalat Jum’at di Al-Aqsha
- KMIPR Desak Komnas HAM Selesaikan Penindasan Muslim Rohingya
- Komnas HAM Dukung Kepolisian Proses Produsen Terompet Berbahan Sampul Al-Quran
- Komnas HAM: 4 Pelanggaran HAM Dalam Tragedi Tolikara
Indeks Kabar
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Nabi Luth As Hadapi Kaum Homoseksual (1)
- Menag RI-Menteri Saudi Bahas Peningkatan Pelayanan Haji 2018
- Sadiq Khan Terpilih Jadi Wali Kota Muslim Pertama di London
- Arab Saudi Bentuk Aliansi Militer Islam Gabungan 34 Negara Minus Iran
- Ini Sosok Mualaf Berdarah Cina yang Cium Kening Raja Salman
- Inilah Profil Abu Bakar Chang, Seniman Kaligrafi Tiongkok yang Pamerkan Karya di Jakarta
- Komite PBB Akan Periksa Pejabat Vatikan Atas Kekerasan Seksual Anak
- Cegah HIV/AIDS, 100.000 Pria Mozambique akan Disunat
- Refleksi Isra’ Mi’raj, Sekjen MUI Ingatkan Pentingnya Shalat
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply