Pusat Kebudayaan Islam Inggris Raih Penghargaan
British Muslim Heritage Centre (BMHC) telah dianugerahi penghargaan Her Majesty the Queen’s Award untuk Layanan Sukarela. Penghargaan ini dibuat oleh Ratu Inggris untuk menandai Golden Jubilee pada tahun 2002.
Selain itu, untuk mengakui kontribusi luar biasa yang diberikan kepada komunitas lokal. BMHC yang didirikan pada 2007 bertujuan untuk mengoleksi Warisan Muslim dan membuatnya dapat diakses oleh semua orang.
BMHC dengan cepat menjadi pusat kebudayaan Islam terdepan di Utara dan Manchester. Pusat ini menawarkan lingkungan belajar aktif untuk Muslim dan komunitas yang lebih luas.
BMHC menggelar lokakarya Warisan Islam rutin, juga mengatur dan mengadakan Konferensi Islam dan Sains tahunan. Tempat ini telah mengembangkan dan merancang expo linimasa Muslim interaktif yang merupakan pertama di dunia.
Proyek ini dibuka untuk umum mulai tahun 2016. Dengan lebih dari 120 ribu pengunjung per tahun, BMHC telah memberikan banyak manfaat dari berbagai layanannya.
BMHC disebut selalu menyambut dan mendorong orang untuk maju dan mendukung banyak proyek masyarakat. Seperti BMHC Scouts Group, pameran, radio komunitas, dan lebih dari 30 inisiatif yang berbeda yang mendukung pemuda, perempuan dan kelompok lain.
Dalam sebuah pernyataan kepada The Muslim News, Ketua BMHC, Nasar Mahmood menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Pencapaian ini akan digunakan sebagai pemacu untuk lebih baik.
“Para wali, staf, relawan dan pendukung BMHC berterima kasih atas pengakuan, ini dapat memacu kita semua untuk berusaha lebih keras dalam membangun yang lebih kuat dan lebih kohesif masyarakat,” kata dia.
Menurutnya, BMHC adalah organisasi tempat orang-orang yang berkomitmen. Sebagian besar di antaranya adalah sukarelawan. BMHC didedikasikan sebagai wadah Muslim yang telah membuktikan selama bertahun-tahun bahwa dengan bersama, mereka dapat mencapai aspirasi. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 20 Muslim di Inggris Raih Penghargaan dari Ratu Elizabeth II
- Akademisi Inggris Tolak Penghargaan Bergengsi dari Israel
- Dua Gubernur Penghapal Quran ini Raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif
- Museum Peringatan Holocaust Cabut Penghargaan pada Aung San Suu Kyi
- Turki Terima Penghargaan Atas Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi
Indeks Kabar
- MUI Dukung Istighotsah dan Dzikir Nasional Online Tangkal Covid-19
- HNW: Kebijakan Pemerintah Soal Miras Sangat Tidak Jelas
- Pemilik Restoran Non Muslim di Malaysia Dilarang Perdaya Pelanggan dengan Tulisan “Halal”
- MUI: Hoax Surat Rapid Test Covid-19 Kiai Modus Operandi
- Menteri Kesehatannya Positif Corona, Para Pejabat ‘Israel’ Diisolasi
- Pasukan Khusus Australia Lakukan Kejahatan Perang di Afghanistan
- Rwanda Larang Kumandang Azan dengan Pengeras Suara
- MUI: Terorisme Salahi Nilai Pancasila dan Agama
- MIUMI Aceh: Pemerintah Pusat Harus Larang Kontes Miss Indonesia
- India Jatuhkan Hukuman Mati terhadap Pemerkosa Gadis Muslim
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply