MDHW akan Gelar Dzikir Kebangsaan di Istana Negara
Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) bekerja sama dengan Istana Negara akan menggelar Dzikir Kebangsaan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/8/2018) sore. Rencananya, dzikir akbar ini akan dihadiri 1.000 ulama dan habaib dari berbagai daerah di Indonesia.
“Besok kita akan mengundang 1.000 ulama kiai dan habaib dari Aceh sampai Papua,” ujar Hery saat konferensi pers di Kantor MDHW, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).
Sekretaris Jenderal MDHW, Hery Haryanto Azumi mengatakan, melalui acara dzikir kebangsaan ini, MHDW ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memperkokoh rasa cinta tanah air.
Dzikir kebangsaan ini merupakan yang kedua kalinya setelah digelar tahun lalu. Menurut Hery, kali ini MDHW akan mengangkat tema “Amanah pemimpinnya, makmur rakyatnya, berkah negerinya”.
Dia menuturkan, tema tersebut diangkat agar sinergi antara ulama dan umara selalu terjaga. Menurut dia, hal itu lah yang menjadi konsentrasi MDHW, sehingga selama ini MDHW telah melakukan safari ke daerah-daerah bersama Kapolri dan Panglima TNI untuk menjaga persatuan.
Menurut Hery, pemerintah dan ulama harus selalu bersinergi karena isu yang dimainkan saat ini kerap mengandung SARA.
“Alhamdulillah ini tahun kedua dzikir di Istana dan InsyaAllah MHDW menciptakan kesejahteraan dan keamanan dan berkesinambungan antara ulama dan pemerintah,” katanya.
Dzikir dan doa untuk bangsa ini akan dibuka mulai pukul 16.00 sore. Setelah para peserta memasuki Istana, dilanjutkan dengan acara pembukaan pada pukul 19.40 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan acara sambutan oleh Ketua Umum MDHW, KH Musthofa Aqil Siradj, Ketua Dewan Penasehat MDHW, KH Ma’ruf Amin, dan sambutan oleh Presiden Joko Widodo.
ip p3 pub inarticle1
Setelah itu, sampailah pada acara puncak dzikir kebangsaan dan sholawat oleh KH Miftahul Akhyar dan Habib Ahmad bin Idrus Al Habsy. Lalu, ditutup dengan dengan doa oleh tokoh sepuh NU, KH Maimun Zubair.
Di tempat yang sama, Ketua Umum MDHW, KH Musthofa Aqil Siradj menjelaskan bahwa Dzikir Kebangsaan ini digelar karena banyak ulama sepuh yang gelisah terhadap kondisi bangsa saat ini. Pasalnya, umat Islam di Indonesia mulai tercerai berai, khususnya setelah adanya kelompok yang mengatakan NKRI sebagai toghut atau kafir. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Alumni 212 Minta Presiden Usut Bocornya Foto Pertemuan di Istana
- HUT RI ke-72, AQL akan Gelar “Syiar Persatuan Mengisi Kemerdekaan dengan Qur’an”
- Israel Klaim Fondasi Istana Sulaiman Ada di Masjid Al-Aqsa
- Komunitas Homoseksual Surabaya Akan Gelar Pesta, Gubernur Jatim: Acara Ini Akan Dihentikan
- Puluhan Ribu Warga Hadiri Tausiyah Kebangsaan di Lapangan Monas
Indeks Kabar
- MUI Apresiasi Perda Larangan Mushala di Basement
- Kemenag Gelar Pameran Foto ‘Uzbekistan Negeri Para Imam’
- Israel Mulai Bangun Penghalang Laut di Sepanjang Perbatasan Laut Gaza
- Selama Ramadhan, Penghimpunan Zakat Baznas Naik
- Wapres: Dunia Bertanggung Jawab atas Kerusakan Hutan Indonesia
- Masuknya Tenaga Asing Jangan jadi Ancaman Bangsa Indonesia
- PBB Mengajak Dunia Meningkatkan Bantuan pada Rohingya
- Menlu RI: Indonesia Akan Selalu Bersama Palestina
- Dandim 0905 Balikpapan: Pesan Panglima TNI, Ulama Terbukti Membela NKRI
- Mengaku Kecolongan, Turis Asing Sumbang Paket Natal Sebuah Pesantren di Bali
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply