Tolak Salaman, Pasangan Muslim Batal Jadi Warga Swiss
Pemerintah Kota Lausanne, Swiss, menolak permintaan sepasang Muslim menjadi warga negara Swiss. Penolakan ini diberikan karena menolak bersalaman dengan lawan jenis.
Wali Kota Lausanne Gregoire Junod menyebut permintaan kewarganegaraan itu ditolak karena perilaku mereka yang tidak mencerminkan penghormataan terhadap kesetaraan gender.
Junod sendiri menyebut pasangan Muslim ini beberapa bulan lalu telah melakukan wawancara untuk menentukan apakah mereka layak atau tidak mendapat status warga negara Swiss. Namun keputusan yang keluar Jumat (17/8) kemarin menyebut pasangan ini tidak bisa mewujudkan permintaannya.
Dilansir di The Guardian, Junod menolak memberitahukan nama pasangan tersebut atau keterangan lain seperti asal kewarganegaraan mereka sebelum ingin bergabung dengan Swiss.
Selain menolak berjabat tangan dengan lawan jenis, pasangan ini juga kesulitan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang yang berbeda jenis kelamin dengan mereka.
Sejumlah umat Muslim pun memberikan argumentasi dan dukungan terhadap pasangan ini. Mereka menjelaskan tentang Islam yang tidak mengizinkan kontak fisik dengan lawan jenis kecuali anggota keluarga mereka.
Namun Junod pun menegaskan kebebasan berkeyakinan dan beragama tidak diatur dalam hukum di Canton of Vaud yang menjadi pedoman aturan di Lausanne. Meski begitu, praktik keagamaan tidak berada di luar hukum.
“Konstitusi dan kesetaraan antara pria dan wanita menang terhadap sikap fanatik,” ujar Wakil Wali Kota Laussane Pierre-Antoine Hildbrand dikutip di The Guardian, Sabtu (18/8). Pasangan Muslim ini kemudian diberikan waktu 30 hari untuk menanggapi hasil keputusan Komisi Kota Laussane. (sumber: ROL/the guardian)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Negara Bagian Swiss Umumkan Larangan Kenakan Cadar di Wilayahnya
- Paus Fransiskus Marah Bekas Biarawati Kawin dengan Pasangan Lesbi
- Putuskan Tradisi, Menlu AS Tolak Jadi Tuan Rumah Jamuan Ramadhan
- St. Gallen Swiss akan Gelar Pemungutan Suara Soal Larangan Cadar
- Warga Muslim Myanmar Jadi Korban Amuk Massa Lagi!
Indeks Kabar
- Di Jambi, Polisi Buat Program "Satu Hari Dua Juz"
- Terkait Shalat Ied, MUI Minta Perhatikan Zonasi Wilayah
- Orientalis Inggris: Islam Adalah Agama Yang Penuh Toleransi
- Dilanda Gempa Berkali-kali, Rumah Guru Ngaji Ini Utuh
- DPR Sayangkan Atlet Judo Dilarang Bertanding karena Jilbab
- Imam Shamsi Ali: Bom di Makassar Rusak Hubungan Antarmanusia
- Kemenag Siap Berperan Aktif Perangi Narkoba
- 16 Siswa Madrasah Raih Medali Olimpiade Sains 2014
- LPPOM MUI Menjawab Isu Kandungan Babi pada 8 Jenis Produk Makanan
- 2016 ‘Tahun Berdarah’ untuk Anak-Anak Palestina di Tepi Barat
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply