Parlemen Kanada Cabut Kewarganegaraan Kehormatan Aung San Suu Kyi
Parlemen Kanada melakukan pemungutan suara untuk mencabut kewarganegaraan kehormatan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Kamis (27/09).
Tindakan tersebut dilakukan setelah satu mosi baru-baru ini di Parlemen Kanada untuk menetapkan aksi militer pemerintah Myanmar terhadap etnik minoritas Rohingya sebagai kejahatan pemusnahan suku dan mendukung misi PBB guna menetapkan kejahatan terhadap umat manusia yang dilakukan oleh militer.
Di dalam satu laporan, Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) mengatakan pada 2012 saja hampir 170.000 orang diduga telah menyelamatkan diri dari Myanmar.
Sejak 25 Agustus 2017, hampir 24.000 Muslim Rohingya telah menemui ajal akibat perbuatan pasukan militer negara Myanmar, kata Lembaga Pembangunan Internasional Ontario (OIDA).
Di dalam satu laporan baru-baru ini, Forced Migration of Rohingya: The Untold Experience, OIDA menambah jumlah orang Rohingyan yang dibunuh jadi 23.962 dari jumlah 9.400, yang disiarkan oleh Dokter Tanpa Perbatasan, Doctors Without Borders (MSF).
Lebih dari 34.000 Muslim Rohingya juga disiksa, sementara lebih dari 114.000 lagi dipukuli, kata laporan OIDA –sebagaimana dilaporkan kantor berita Anadolu, yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ditambahkannya, 17.718 anak perempuan dan perempuan Rohingya diperkosa oleh polisi dan tentara Myanmar. Lebih dari 115.000 rumah orang Rohingya juga dibakar dan 113.000 rumah lagi dirusak, tambah laporan tersebut.
Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, kebanyakan anak-anak dan perempuan, telah menyelamatkan diri dari Myanmar dan menyeberang ke dalam wilayah Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan penindasan terhadap masyarakat minoritas Rohingya.
Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai orang yang paling tersiksa di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat mengenai serangan sejak puluhan orang tewas dalam bentrokan antar-masyarakat pada 2012.
PBB telah mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan –termasuk bayi dan anak kecil– pemukulan brutal, dan hilangnya warga Rohingya oleh pasukan pemerintah Myanmar. Di dalam satu laporan, para penyelidik PBB mengatakan pelanggaran semacam itu mungkin telah menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan.
Banyak negara, termasuk Kanada, telah mengecam Suu Kyi karena tidak berbuat cukup untuk mencegah penghukuman dan pertumpahan darah.
Kanada telah memberikan kewarganegaraan kehormatan kepada enam orang –yang paling banyak dalam sejarahnya– termasuk kepada Nelson Mandela, Dalai Lama dan siswa Pakistan Malala Yousafzai pada 2014.
Suu Kyi, peraih Hadiah Nobel Perdamaian, menerima kewarganegaraan kehormatan Kanada pada 2007. Tapi kebungkamannya saat orang Rohingya dibantai meskipun ada desakan dari Kanada dan negara lain agar berbicara membuat Kanada melakukan tindakan ini.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang hadir di Majelis Permusyawaratan Rakyat ketika mosi itu disahkan, pada Rabu mengatakan, “Parlemen memberi dia kewarganegaraan kehormatan dan tentu saja bisa mencabutnya.” (sumber: panjimas)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Din Syamsuddin: Myanmar Perlu Akui Kewarganegaraan Etnis Rohingya
- Kota Oxford Cabut Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi, Komnas HAM Mengapresiasi
- Museum Peringatan Holocaust Cabut Penghargaan pada Aung San Suu Kyi
- Parlemen Kanada Cabut Gelar Warga Kehormatan Aung San Suu Kyi
- Status Kehormatan Freedom of Oxford Aung San Suu Kyi Dilucuti
Indeks Kabar
- Makanan Halal Buka Pintu Antaragama di Taiwan
- 60 Ribuan Orang Ikuti Pawai Santri di Tasikmalaya
- Muslim Cinta Jakarta: Umat Islam Harus Bersatu dalam Pilkada DKI
- Sempat Dilarang, Karyawati Tiara Mall Akhirnya Diizinkan Berjilbab
- Desmond Tutu Pilih Masuk Neraka Bersama Homoseksual
- KH Cholil Ridwan: Agar Tak Tergerus Zaman, Umat Islam Harus Melek Politik
- Zakir Naik Ucapkan Terima Kasih Dibolehkan Tinggal di Malaysia
- FIFA Denda Meksiko karena Teriakan Antihomoseksual Fansnya
- 40 Masjid di Jakarta Terpapar Radikalisme? Ini Tanggapan MUI
- Bareskrim Tahan Lima Tersangka Kasus Jamaah Haji
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply