Antar Anak Mengaji, Suryati Selamat Dari Terjangan Tsunami
Isak tangis, Suryati (36), pecah saat kantong jenazah dari mobil tronton diturunkan satu per satu ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. TPU ini menjadi lokasi para jenazah korban gempa dan tsunami dimakamkan secara masal.
Suryati tak bisa menahan air mata setelah mengetahui di antara kantong mayat terdapat jenazah suaminya, Saripudin. Nyawa Saripudin melayang saat gempa dan tsunami menerjang Palu dan Donggala beberapa waktu lalu.
Suryati mengatakan, hampir seluruh anggota keluarganya meninggal dunia. Yang tersisa tinggal anaknya yang paling kecil. “Dua anak saya, orang tua, mertua dan suami sudah meninggal dunia,” ucap dia, Rabu (3/10).
Waktu Gempa terjadi, Suryati memang terpisah dari keluarganya. Beberapa keluarga termasuk suaminya berada di rumah kawasan Petobo. Sedangkan saat bencana terjadi, Suryati pergi ke masjid mengantar anak bungsunya mengaji.
“Saya dengar cerita suami baru pulang dari kantor langsung lari keluar bareng-bareng dengan mamak saya dan mertua. Tapi mamak saya terjatuh. Suami saya mencoba menolong. Namun keburu ke seret air yang bercampur lumpur,” kenang Suryati.
Suryati baru tahu informasi mengenai keluarganya seusai situasi berlangsung normal. Suyati mencoba mencari keberadaan anggota keluarga. Yang baru ditemukan baru ibu dan suaminya di Rumah Sakit Bayangkara Sulawesi Tengah.
“Perasaan sakit sekali ini. Mamak ku dan suami ku pergi selama-lamanya,” ujar dia.
Yang bikin Suyati tersayat-sayat hatinya keberadaan suaminya diketahui pada saat tronton melaju ke TPU Poboya. Dia pun lantas mengejar untuk meminta suaminya dimakamkan secara terpisah.
“Saya tidak niat mau kubur di sini. Saya maunya di tempat pemakaman biasa tidak seperti ini,” ucap dia.
Apalah daya, Suryati harus mengubur jauh-jauh keinginannya tersebut. Sebab, Suyati tidak memiliki kendaraan untuk memindahkan jasadnya tersebut. Namun, petugas yang iba akhirnya memberikan alternatif.
“Tadi tetap di kubur di sini tapi nanti ada penanda nama. Jadi saya bisa berdoa dan tahu kalau makam suami saya ada di situ letaknya,” tukas dia.(sumber:swamedium/eramuslim)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 200 Masjid di Inggris Lakukan Open House, Layani Dialog Antar Agama
- Anak Muslim Diusir dari Kolam Renang, Wali Kota Minta Maa
- Ane Chandra Berharap Bisa ke Baitullah Bersama Anak-anaknya
- Innalillah, Gempa Disertai Tsunami Landa Donggala dan Palu
- Lebih Dari 300.000 Anak-Anak Pengungsi Suriah Mendapat Pendidikan Gratis di Turki
Indeks Kabar
- Dayah Insan Qurani Beri Ijazah ke 22 Santri Hafiz Alquran
- Kemenag Buka Pendaftaran Calon Petugas Haji 2015M
- Rabithah Alawiyah Minta KPU Adil dan Jujur
- Dalam Sehari, Tiga Mualaf Bersyahadat di Pesantren Mualaf Annaba-Center
- Tersangka Penembakan di Masjid Norwegia Diringkus Jamaah
- MA India Pertahankan UU Larangan Homoseks
- Pasukan India Bunuh Pemimpin Militan Kashmir Ansar Gazwat-ul-Hind
- MUI: Sesalkan dan Kutuk Tindak Kekerasan Terhadap Umat Islam di Tolikara
- Trik Pengurus Masjid Jogokariyan Bangun Kesadaran Shalat Subuh Berjamaah
- Panglima TNI: Semangat Kebangsaan Sejalan dengan Ajaran Islam
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply