Inggris Kian Islami; Masjid Sesak sedangkan Gereja Kehilangan Jemaat
Inggris telah memperoleh wajah yang semakin Islami. Ratusan pengadilan Syariah resmi beroperasi di ibukota dan banyak masjid telah menghiasi berbagai kota.
“London kini lebih Islami, ibarat banyak negara Muslim disatukan,” kata Maulana Syed Raza Rizvi, seorang pengkhotbah Islam, seperti dikutip di media lokal.
“Teroris tidak akan tahan dengan multikulturalisme London,” ujar Walikota London Sadiq Khan pasca serangan teror mematikan di Westminster tahun 2017 lalu.
Saat ini telah ada 423 masjid baru di London dan sebagian besar masjid ini penuh sesak pada saat-saat jam sholat, tidak seperti banyak gereja yang kini jarang dikunjungi jemaatnya.
The Daily Mail mempublikasikan foto-foto gereja dan masjid yang berjarak hanya beberapa meter satu sama lain di jantung kota London. Gereja San Giorgio yang dirancang untuk mengakomodasi 1.230 jemaat, hanya 12 orang berkumpul untuk merayakan Misa. Di Gereja Santa Maria hanya ada 20 orang.
Sedangkan Masjid Brune Street Estate di dekat gereja justru sebaliknya, yakni overload. Ruangannya yang kecil hanya dapat memuat 100.
Related Posts
Pada tahun 2020, diperkirakan jumlah Muslim yang menghadiri sholat akan mencapai setidaknya 683.000 orang, sementara jumlah umat Kristiani yang menghadiri Misa mingguan akan turun menjadi 679.000.
Sejak 2001, 500 gereja London telah diubah menjadi rumah pribadi. Selama periode yang sama, masjid-masjid Inggris telah berkembang pesat. Antara 2012 dan 2014, proporsi orang Inggris yang menyebut diri mereka sebagai Anglikan jatuh dari 21% menjadi 17%, mengalami penurunan 1,7 juta orang.
Sedangkan menurut survei yang dilakukan oleh Institut Riset Sosial NatCen, jumlah Muslim di Inggris telah tumbuh oleh hampir satu juta. Jemaat gereja akan menurun tiga kali lebih rendah dibandingkan jumlah Muslim yang pergi sholat Jumat.
Kini London juga penuh dengan pengadilan Syariah. Secara resmi ada 100 pengadilan syariah. Kemunculan sistem peradilan paralel ini dimungkinkan berkat Undang-Undang Arbitrase Inggris dan sistem Resolusi Sengketa Alternatif.
Universitas-universitas Inggris juga diketahui tengah memajukan hukum syariah. (sumber: saudi gazete/islampos)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Gereja Methodist Inggris Akui Terlibat 2.000 Kasus Pelecehan
- Jejak Kokain Ditemukan di Toilet Gereja-Gereja Terkemuka di Inggris
- Jemaat Gereja Dukung Komunitas Muslim Amerika
- Jemaat Terus Berkurang Gereja Katolik Roma St. Frances X Cabrini Ditutup
- Kenalkan Islam, 20 Masjid di Inggris Gelar ‘Hari Terbuka’ bagi Publik
Indeks Kabar
- Kekerasan terus Terjadi, 36 Terbunuh dalam Bentrok dan Serangan Terbaru di Kashmir
- 31 Negara Dipastikan Berlaga di Islamic Games
- Pelatihan Akuntansi Masjid Tingkatkan Kepercayaan Jamaah
- Dokumentasikan Kejahatan Tentara Israel bisa Dipenjara 10 Tahun
- Buat Petisi, Persis Tuntut Cabut Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi
- Nasher dan Mu'ti Pimpin PP Muhammadiyah
- Hadiah Idul Fitri BSMI untuk Warga Gaza
- Menag: “LGBT Tidak Dapat Diterima”
- KH. Hasyim Muzadi: Yang Benar Islam di Nusantara bukan Islam Nusantara
- Azan Kembali Berkumandang di Albania
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply