Gelar Aksi #WorldWithoutWalls, Komunitas Global Seru Tembok Zionis Diruntuhkan
Guna memperingati Global Day of InterAction, sejumlah organisasi dan aktivis pembebasan Palestina menggelar kampanye bertajuk #WorldWithoutWalls di sejumlah negara, Jumat (09/11/2018).
Hari yang bertepatan dengan runtuhnya Tembok Berlin, yang juga mengakhiri ketegangan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada Perang Dingin itu dijadikan simbol perlawanan komunitas internasional terhadap tembok Apartheid di Palestina.
Salah satu inisiator gerakan, Palestinian Cultural Organization Malaysia (PCOM) menjelaskan, tujuan digelarnya kampanye tersebut bermaksud untuk menyerukan pembebasan rakyat Palestina dari blokade Zionis. Khususnya di sejumlah wilayah terjajah seperti Tepi Barat dan Gaza.
“Tagar yang kami buat berupa #worldwithoutwalls menggambarkan nasib rakyat di Palestina dan di berbagai belahan dunia yang terkepung oleh kekuatan (penjajah) yang membatasi ruang gerak mereka,” ujar Ketua PCOM Muslim Imran kepada INA News Agency, Jumat (09/11/2018).
Aktivis asal Tepi Barat terjajah itu berharap Indonesia juga dapat turut serta dalam kampanye global #WorldWithoutWalls yang juga digelar di sejumlah negara.
Menurutnya, Indonesia memiliki suara yang cukup berpengaruh di tataran internasional, khususnya di Asia Tenggara. Terlebih, dengan sejarah perjuangan dalam mengusir penjajah, maka Indonesia seharusnya memiliki alasan kuat untuk turut serta menyuarakan pembebasan Palestina dari cengkeraman penjajah Zionis.
“Kami berharap Indonesia mendukung campaign ini dan juga ikut memperingati hari solidaritas internasional untuk Palestina bersama komunitas internasional,” ucap Muslim.
Dari benua Amerika di Meksiko, Argentina, dan AS, lalu ke Eropa di Berlin, London, Grenoble (Prancis), Brussels, beranjak ke Asia di Putrajaya, India dan Thailand, mereka menyuarakan diruntuhkannya tembok penghalang yang menyesakkan ruang gerak bangsa Palestina.
Di pusat Kota London, street artist yang dikenal dengan julukan Banksy secara mengejutkan menyertakan karyanya pada acara World Travel Market. Sontak instalasi tembok pemisah di Tepi Barat dengan listrasi dua bocah bersayap itu menghebohkan pengunjung.
Sementara di Argentina, personil grup Pink Floyd, Roger Waters, tampil pada festival yang digelar oleh BDS Argentina.
Peringatan Global Day of InterAction di Putrajaya
Aksi tidak selalu dilakukan dengan berdemonstrasi turun ke jalan. Tetapi bisa juga melalui literasi situasi dan ilmu yang benar mengenai negeri para Nabi tersebut.
Sementara di Putrajaya, Malaysia, digelar pameran foto yang menampilkan dampak tembok Apartheid di Palestina. Di antaranya orang-orang yang terpisahkan dari sanak famili, serta anak-anak yang terhalangi pergi ke sekolah—karena bangunannya dibuldozer atau tak diizinkan melewati pos pemeriksaan. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Belum Genap Satu Tahun, Zionis Sudah Hancurkan 780 Rumah Palestina
- Kutuk Zionis, Warga New York Gelar Aksi Solidaritas Palestina
- Zionis ‘Israel’ Menangkap Profesor Prancis di Tepi Barat karena Bela Warga Palestina
- Zionis Israel Membangun 3.900 Unit Pemukiman Ilegal Baru di Tepi Barat
- Zionis Tembak Gadis Palestina Secara Keji, Halangi Ambulan Menolong
Indeks Kabar
- Jumlah Mualaf Majelis Az-Zikra Capai 665 Orang
- Penjara 40 Tahun Bagi Pembakar Masjid Pemicu Perang Ras
- Tokoh LGBT Mengaku Banyak Terpengaruh Paham JIL
- Pemuda OKI Desak Pemerintah Akui Genosida Khojaly
- Kelompok Kristen di Melbourne Dituduh Sebarkan Ajaran di Pusat Penitipan Anak
- Dukung Palestina, 340 Profesor Inggris Boikot Lembaga Pendidikan Zionis Israel
- Majelis Taklim Paguyuban Mualaf Masjid Sunda Kelapa Menteng, Wadah Pembinaan Para Mualaf
- Di Cambridge, Seorang Muslimah dan Bayinya jadi Sasaran Islamofobia
- Di Brunei, Merayakan Natal di Tempat Umum Dipenjara 5 Tahun
- Prof Sukoso: Obat dan Alat Kesehatan Harus Disertifikasi Halal
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply