Bom Mematikan telah Menewaskan 50 Orang di Afghanistan
Bom mematikan terjadi di Kabul, Afghanistan menewaskan 50 orang tewas di Kabul, Afghanistan. Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Danish mengatakan, teror tersebut berlangsung ketika para cendekiawan berkumpul untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad ﷺ. Peristiwa ledakkan bom ini juga menewaskan tiga pejabat pemerintahan.
“Seorang pembom bunuh diri meledakkan bomnya di dalam aula pernikahan tempat para cendekiawan Islam berkumpul untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad,” kata Danish, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/11/2018).
Beberapa saksi mata mengatakan pelaku bom bunuh diri masuk ke gedung, menuju bagian tengah, dan meledakkan diri. Pengajar studi keagamaan, Mohammad Hanif, mengatakan bunyi ledakan amat memekakkan telinga dan “semua orang di lokasi pertemuan menjerit minta tolong”.
Teror tersebut berlangsung ketika para cendekiawan berkumpul untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad ﷺ
Sejumlah foto yang diabadikan setelah ledakan berlangsung menunjukkan para korban dengan baju terkoyak dan bersimbah darah, pecahan kaca, serta mebel yang berjatuhan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Umum, Wahid Majrooh dikutip The New York Time mengatakan selain mereka yang terbunuh, setidaknya 75 orang terluka dalam ledakan di Gedung Pernikahan Uranus, dekat bandara internasional Kabul.
Ini adalah serangan paling berdarah terbesar pertama di Ibu Kota Afghanistan sejak serangan bom kembar di sebuah klub gulat pada bulan September yang membunuh setidaknya 30 pegulat selama sesi pelatihan, yang dituduhkan pelakunya ISIS.
Pemilihan Parlemen bulan lalu memicu gelombang mematikan kekerasan di seluruh negeri, dengan ratusan orang terbunuh atau terluka dalam serangan jajak pendapat yang terkait.
Hal ini tidak pertama kalinya bahwa ulama telah ditargetkan oleh militan di negara sangat religius. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengecam keras serangan itu dan menyatakan hari Rabu sebagai hari berkabung nasional,” juru bicara presiden Afghanistan, Haroon Chakhansuri, menulis di Twitter.
Dikutip Reuters, kelompok Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “orang-orang kami tidak terlibat dalam ledakan Kabul dan kami mengutuk hilangnya nyawa manusia”.
Sangkalan Taliban itu memperkuat kecurigaan bahwa pemboman itu mungkin perbuatan ISIS cabang Afghanistan, yang dikenal sebagai IS Khorasan Province atau ISK-P.
Pada bulan Juni, serangan bunuh diri yang menargetkan para cendekiawan Muslim yang berkumpul di sebuah tenda dekat Universitas Politeknik Kabul menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Pasukan keamanan Afghanistan telah mencegah serangan kelompok militan sejak pasukan tempur NATO mundur pada tahun 2014.Meskipun upaya diplomatik untuk mengakhiri perang 17 tahun, dalam beberapa bulan terakhir situasi keamanan telah memburuk dengan tajam.
Laporan yang dikeluarkan pemerintah menyebutkan, Kabul kini hanya menguasai 56 persen wilayah Afghanistan, turun 72 persen pada 2015, menurut AS.
Negeri yang dikenal kaya gunung dan kaya sumber daya alam di Asia Selatan ini terus bergejolak sejak Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya melakukan invasi tahun 2001 dan ikut campur urusan politik dalam negeri. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Sentimen Anti-Islam Meningkat Pasca Serangan Charlie Hebdo
- Pelihara Jenggot, Pelajar Muslim Inggris Dilarang Sekolah
- Organisasi Lintas Agama Kecam 50 Tahun Israel Duduki Palestina
- KTT OKI ke-13 di Istanbul Temukan Solusi Tangani Perbedaan di Dunia Islam
- Indonesia Perlu Kawal Terus Temuan PBB soal Genosida Rohingya
- Perjuangan Dakwah di Gunung Lawu Antar Masyarakat Tinggalkan Kejawen
- Munas NU: Non-Muslim Bukan Kafir, Mereka Warga Negara
- Puasa Melatih Kejujuran dan Jiwa Muraqabah
- Muslim Moskow Tolak Tuduhan Masjid Sarang Teroris
- Mushalla Dirobohkan Pemprov DKI, Warga Membangunnya Lagi dengan Nama “Al-Jihad”
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply