Konsekuensi Muslim Ucapkan ‘Selamat Natal’ Menurut UAS
Umat Nasrani saban 25 Desember menggelar perayaan Natal. Di masyarakat, khususnya umat Islam timbul perdebatan apakah boleh mengucapkan ‘Selamat Natal’ kepada umat Nasrani sebagai upaya toleransi? Ustaz Abdul Somad (UAS) punya jawabannya.
“Ketika Anda mengucapkan ‘Selamat Natal’, ini sama artinya mengucapkan, ‘Selamat Allah sudah melahirkan anak’. ‘Selamat Tuhan sudah melahirkan anak pada 25 Desember’,” kata UAS dalam satu ceramahnya.
Menurut UAS, ada tiga konsekuensi ketika seorang Muslim mengucapkan ‘Selamat Natal’ kepada umat Nasrani. “Pertama, mengakui Tuhan punya anak. Padahal dalam Alquran (Surah Al-Ikhlas ayat 3) disebut ‘Lam yalid walam yulad’ (Dia tidak beranak dan tidak diperanakan). Kedua meyakini Tuhan lahir pada 25 Desember. Padahal Nabi Isa Alahisallam lahir pada musim panas, bulan Juli. Mana dalilnya? ‘Goncangkan pangkal kurma, akan gugur buah kurma dari atas’. Buah kurma gugur pada bulan Juli.”
Dijelaskan UAS, ketika Nabi Isa lahir, kambing-kambing sedang digembalakan di padang rumput hijau. Padang rumput, kata UAS, hanya ada di bulan Juli, karena bulan Desember rumput tak tumbuh karena permukaan rumput ditutupi es. “Ketika Nabi Isa lahir, bintang gemintang sedang terang. Bintang terang ada pada bulan Juli. Kalau bulan salju bintang gemintang tertutup kabut.”
Konsekuensi ketiga menurut UAS jika seorang Muslim mengucapkan ‘Selamat Natal’ adalah mengakui Nabi Isa mati dipalang salib. “Ketiganya bertentangan (dengan akidah).”
Pendapat serupa disampaikan Ustaz Khalid Basalamah yang menyatakan tidak boleh seorang Muslim mengucapkan ‘Selamat Natal’ kepada umat Nasrani. “Kenapa tidak boleh? mengucapkan ‘Selamat Natal’, berarti mengucapkan ‘Selamat Allah punya anak’. Tidak bisa dalam Islam. Kita berbuat baik (kepada non-Muslim), iya, membantu yang sakit, iya, menjenguk yang sakit, iya, membantu yang susah, iya, berbakti kepada orang tua yang non-Muslim, iya. Tapi berhubungan dengan masalah keyakinan yang telah Allah kufurkan, tidak boleh,” ucap Ustaz Khalid menegaskan.
Ustaz Adi Hidayat juga punya pendapat yang sama. Ia menjelaskan, Islam adalah agama yang indah. “La ikra fiddin, tidak ada paksaan dalam Islam. Tapi kita tidak boleh mengikuti keyakinan kita pada keyakinan orang lain,” ujar Ustaz Adi.
Dijelaskan Ustaz Adi, hukum mengucapkan selamat pada agama lain di luar keyakinan dan keimanan sebagai Muslim, itu tidak diperkenankan. “Haram hukumnya mengucapkan selamat, misalnya ada unsur pengakuan. Awas jika ada din selain Islam, ada agama yang dibenarkan selain islam, itu adalah wilayah keyakinan kita. yang non-Muslim pun meyakini kepercayaan mereka yang benar.” (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Karyawan Muslim Wajib Tolak Jika Tidak Ada Perjanjian Gunakan Atribut Natal
- MUI: Memaksakan Muslim Ikut Perayaan Agama Lain Bukan Toleransi
- Pemerintah Wajib Lindungi Karyawan Muslim yang tak Gunakan Atribut Natal
- Sosialisasikan Muslim Tak Pakai Atribut Natal, Anggota JAS Malah Ditangkap
- Tujuh Seruan MIUMI Terkait Perayan Natal dan Tahun Baru Bagi Muslim
Indeks Kabar
- Alumni 212 Minta Presiden Usut Bocornya Foto Pertemuan di Istana
- Ustaz Somad Ajak Umat Rawat Multikulturalisme
- MUI Bali: Ada Upaya Terus Membenturkan Muslim dan Hindu
- Komisi Fatwa MUI akan Kaji Kehalalan Beberapa Jenis Vaksin
- Kasus Islamofobia di Prancis Terus Meningkat
- Ustadz Abdul Somad Lc MA Tentang Pembakaran ‘Bendera Tauhid’
- Diduga Teror kepada Habib Rizieq dan FPI, Mobil Meledak Terbakar di Cawang
- Larangan Jilbab, SMAN 2 Denpasar Berlindung dengan Aturan Sekolah
- Muslim Colarado Shalat Perdana di Masjid Baru
- Istanbul Akan Jadi Tuan Rumah Pertemuan OKI Bahas Baitul Maqdis
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply