Indonesia Harus Bersikap Tegas Atas Penindasan Uighur
Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi juga meminta Indonesia berperan aktif dalam membantu etnis Uighur di China keluar dari problem pelanggaran HAM yang menimpa mereka. Ia mengatakan, politik luar negeri Indonesia bebas aktif, sehingga tidak boleh dibayang-bayangi oleh negara lain.
“Jika pemerintah menyatakan tidak bisa berbuat apa-apa lantaran banyaknya investasi China di Indonesia, ini menunjukkan bahwa kita tidak merdeka lagi. Kondisi kita tertekan atau tidak bebas lantaran alasan mempertahankan investasi, bisa dikatakan kita dalam kendali negara lain,” ujarnya kutip laman resmi DPR RI baru-baru ini.
Ia menjelaskan, konstitusi negara menggariskan bahwa Indonesia memiliki politik luar negeri yang bebas aktif.
Oleh karenanya, terkait penindasan etnis Uighur, sikap politik luar negeri Indonesia tidak boleh berada di balik bayang-bayang negara lain, apapun alasannya.
“Pada konteks kasus Uighur, kita harus bersikap secara tegas. Hal ini untuk membuktikan bahwa kita konsisten dengan politik luar negeri yang bebas aktif dan kita memiliki kedaulatan sikap di dunia internasional,” tegasnya.
Legislator dapil Kalimantan Selatan ini berharap Presiden Joko Widodo dan Kementerian Luar Negeri harus berperan aktif memainkan diplomasi internasional untuk membantu etnis Uighur terbebas dari pelanggaran HAM.
“Sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, Indonesia memiliki beban moral untuk melakukan advokasi terhadap sesama, apalagi motif pelanggaran HAM yang terjadi disebabkan karena persoalan agama,” tandasnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- ASEAN Harus Ambil Langkah Tegas Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
- Pakistan Kritik China atas Perlakuan terhadap Muslim Uighur
- Pelajar Uighur di Turki dan Anak Gaza Dukung Aksi Indonesia Tekan China
- Rezim al-Sisi Tangkap Muslim Uighur atas Permintaan China
- Umat Demo Kedubes China atas Nasib Minoritas Muslim Uighur
Indeks Kabar
- Muslim Australia Kritik Pencabutan Kewarganegaraan Terduga Terorisme
- Arab Saudi Bentuk Aliansi Militer Islam Gabungan 34 Negara Minus Iran
- Aparat Arab Saudi Tangkap Syeikh Safar al-Hawali
- Tujuan Final Aktifis LGBT Ingin Ubah UU Pernikahan Pasal 1 Ayat 1
- 14 Senator AS Ingin Daftarkan India sebagai Salah Satu Pelanggar Kebebasan HAM Minoritas Agama Terburuk Dunia
- Di Chili Paus Fransiskus Memohon Maaf kepada Korban Kejahatan Seksual Pendeta
- MUI: Pengurus GKI Yasmin Harus Legowo
- Zionis ‘Israel’ Lagi-lagi Bombardir Gaza
- Vatikan Bentuk Komisi Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual di Gereja
- Geert Wilders Jelekkan Islam dan Nabi Muhammad
-
Indeks Terbaru
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
- Pendeta Armenia Razmik Kastoryani Masuk Islam setelah ‘Dicekik Kalung Salib”
- Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Leave a Reply