Uni Eropa Puji Upaya Pemberantasan Ujaran Kebencian Online
Para pejabat Uni Eropa, hari Senin (4/2/2019) memuji kemajuan dalam pemberantasan ujaran kebencian online, dengan mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi telah meningkatkan secara signifikan kemampuan mereka dalam memerangi fenomena itu.
“Perusahaan-perusahaan itu sekarang memproses 89 persen konten yang ditandai dalam waktu 24 jam, dan segera bertindak ketika diperlukan,” kata Andreus Ansip, wakil presiden Komisi Eropa untuk urusan pasar tunggal digital, seperti dikutip DW. “Ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2016.”
Perusahaan-perusahaan teknologi seperti Facebook, YouTube, Twitter dan Microsoft, mengenyahkan 72 persen konten yang ditandai sebagai ujuran kebencian dalam kurun masa itu, naik dari 28 persen di tahun 2016. Para pejabat Uni Eropa mengatakan Kode Etik untuk mengatasi ujaran kebencian online yang dibuat pada tahun itu terbukti sukses, tetapi masih perlu dilakukan upaya lebih banyak lagi.
“Perang melawan tindakan ilegal berupa ujaran kebencian online ini masih jauh dari tuntas,” kata Vera Jourova, anggota Komisi Eropa bidang kehakiman. “Kami tidak melihat konten-konten semacam itu berkurang di berbagai platform media sosial. Namun, kami melihat ada tanda bahwa Kode Etik merupakan alat yang berguna dalam memberikan tindakan tegas dalam menghadapi tantangan itu.”
Pada tahun 2016 Uni Eropa membuat Kode Etik sebagai cara untuk menekan pengelola platform media sosial membasmi ujaran kebencian yang merebak di masyarakat secara online. Tahun itu, penanggulangan ujaran kebencian serta kampanye menyesatkan yang ditujukan untuk mempengaruhi hasil pemilu menjadi kebijakan penting bagi pemerintah negara-negara Uni Eropa. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Muslim India Marah Atas Komentar Haji dari PM Modi
- Arab Saudi Berhasil Sembuhkan 9.000 Pencandu Rokok Wanita Dalam Setahun
- Diskriminasi Masih Dialami Muslim Kanada
- 2.700 Orang Hapus Tato di Islamic Medical Service
- Menag: Larangan Beribadah Melanggar Konstitusi
- Umat Islam jangan lagi Menjadi Korban Media
- Muslim di Serbia Kecewa Aparat Bongkar Masjid Belgrade Jelang Ramadhan
- Din Minta Elite Politik Tidak Alergi dan Sinis pada Agama
- Istanbul Akan Jadi Tuan Rumah Pertemuan OKI Bahas Baitul Maqdis
- Mualaf Windsor Gelar Pertemuan Berkala
-
Indeks Terbaru
- Masjidil Haram Dinodai Ponsel dan Kamera
- Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
Leave a Reply