Untuk Pertama Kalinya Al-Quran Dikumandangkan di Parlemen Selandia Baru

Untuk pertama kali dalam sejarah, Parlemen Selandia Baru memulai bacaan ayat suci Al Quran dalam pembukaan rapat parlemen hari Selasa kemarin, sepekan pasca-teror jamaah shalat Jumat di Christchurch.

Nizam ul Haq Thanvi membacakan ayat-ayat dari Al-Qur’an, dalam bahasa Arab, untuk para korban pembantaian jamaah shalat di dua masjid, An Noor dan Masjid Linwood. Bacaan al-Quran diterjemahan dalam bahasa Inggris oleh Imam Tahir Navaz.

Ketua Parlemen Selandia Baru Trevor Mallard juga menyerukan persatuan dan solidaritas. Teroris Brenton Harrison Tarrant yang telah menewaskan 50 jamaah shalat dalam serangan hari Jumat ketika menargetkan Masjid An Noor dan Linwood.

Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, mengatakan para korban datang dari seluruh dunia Muslim, dengan Turki, Bangladesh, Indonesia dan Malaysia di antara negara-negara yang memberikan bantuan konsuler.

Dalam sesi hari Selasa, Perdana Menteri Ardern mengucapkan salam khas yang dipakai umat Islam “As-salam Alaukum” dalam membuka pidatonya. “Keluarga korban akan memiliki keadilan,” kata Ardern dalam pidatonya, menambahkan bahwa dia tidak akan pernah menyebut nama pria bersenjata itu.

“Dia mungkin mencari ketenaran, tetapi kita di Selandia Baru tidak akan memberinya apa-apa. Bahkan namanyapun tidak, ” katanya dikutip Anadolu. “Dia adalah seorang teroris, dia adalah seorang penjahat, dia adalah seorang ekstremis. Tapi dia adalah orang tanpa nama selama saya berbicara,” kata Ardern yang tidak pernah mau menyebut nama sang teroris.

Menurut The Independent, Nizam ul Haq Thanvi mengutip Surat Al Baqarah yang menekankan ketabahan dan pengadilan hari akhir saat membacakan Al-Quran untuk pertama kalinya di gedung Parlemen Selandia Baru. “(Bacaan) ini adalah ungkapan kesedihan sekaligus harapan kita. Setelah serangan teroris di Christchurch, saya mengundang Imam Nizam ul haq Thanvi untuk membacakan doa,” kata Ketua Parlemen Selandia Baru, Trevord Mallard, usai pembacaan Al Quran di rapat parlemen sepekan teror penembakan di Christchurch.

Di Selandia Baru, Islam agama minoritas, ketika sejumlah kecil imigran Muslim dari Asia Selatan dan Eropa Timur menetap mulai dari awal 1900-an hingga 1960-an.

Menurut sensus nasional 2013, ada sekitar 600.000 orang Maori di Selandia Baru, merupakan 15% dari populasi nasional. Mereka saat ini etnis terbesar kedua di Selandia Baru, setelah orang Eropa. Selain itu, ada lebih dari 140.000 orang Maori di negara tetangga Australia. Berdasarkan sensus 2013, 48,4% orang Maori beragama Kristen sementara 46,3% tidak percaya pada agama apa pun.

Sisanya mengikuti agama yang berbeda seperti Agama Maori Tradisional dan Islam. Jumlah Muslim Maori tumbuh pesat pada akhir abad ke-20 menjadi 1.074 pada sensus 2006, ini sama dengan 0,19% dari populasi Maori.

Islam diperkirakan sebagai agama yang tumbuh paling cepat di antara orang Māori. Angka-angka sensus nasional menunjukkan jumlah Muslim dari etnis Māori meningkat dari 99 menjadi 708 dalam 10 tahun hingga 2001, dan menjadi 1.083 pada data sensus 2013. (sumber: hidayatullah/anadolu)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>