Gaza Kembali Diserang dan Dibom Penjajah ‘Israel’

Jet tempur Zionis dilaporkan telah melancarkan serangan ke pos-pos kelompok perlawanan Hamas di Kota Gaza, Senin malam waktu Indonesia. Jurnalis Gaza Wafa al-Audani melaporkan, serangan ini sedikitnya telah menghancurkan tiga situs, di antaranya adalah bangunan milik Hamas, sebuah taman, dan kantor perusahaan asuransi Al-Moltzem yang terletak di jantung Kota Gaza.
Melansir Aljazeera, sejumlah bangunan tersebut disinyalir kerap digunakan oleh sayap militer Hamas untuk berbagai aktivitas pelatihan. “Kami melihat gumpalan asap dari langit Gaza. Kami telah mendapat konfirmasi dari pihak militer ‘Israel’ bahwa mereka memang telah memulai serangan,” kata jurnalis Aljazeera Harry Fawcett yang melaporkan langsung dari Gaza, Palestina.
Sebelumnya, pihak Zionis telah mengeluarkan pernyataan dengan menuding, gempuran malam ini merupakan aksi balasan atas serangan roket yang ditembakkan dari arah Gaza di hari yang sama. Juru bicara Hamas Abdul Latif al-Kanoo tidak menyangkal tudingan tersebut.
Dia mengatakan, serangan roket ke wilayah Zionis adalah respons atas serangkaian blokade terhadap wilayah Gaza yang berdampak pada makin memburuknya wilayah yang terletak di tepi pantai tersebut.
“Pihak ‘Israel’ terus-menerus melakukan blokade yang melumpuhkan Perbatasan Gaza. Mereka melakukan cara-cara yang agresif terhadap rakyat Palestina. Karena itu, penjajah ‘Israel’ mesti menerima konsekuensi atas apa yang mereka lakukan terhadap rakyat kami di Gaza, Tepi Barat, dan juga Jerusalem,” ujar Abdul Latif melansir AljJazeera.
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah merilis pernyataan atas serangan yang sedang dilancarakan Penjajah ‘Israel’. Rilis ini dikeluarkan pada hari Senin malam (25/03/2019) di website resmi Hamas.
Ismail Haniyah menyerukan bagi penduduk Gaza untuk bersatu melawan serangan ini. Dan meminta untuk berkordinasi dengan negara-negara Arab yang bersaudara.
“Al-Quds menyatukan kita. Masalah tahanan Palestina di penjara-penjara ‘Israel’ menyatukan kita. Tepi Barat mempersatukan kita. The Great Return March menyatukan kita,” ujarnya.
Haniyah juga menekankan bahwa rakyat Palestina tidak akan menyerah atas penjajahan ‘Israel’.
“Rakyat Palestina tidak akan menyerah pada pendudukan ‘Israel’. Jika pendudukan ‘Israel’ melewati garis merah, Rakyat Palestina akan merespons dengan perlawanan selanjutnya,” ujarnya menutup siaran pers tertanggal 25 Maret 2019 ini. (sumber:aljazeera/hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Foto Slide
- Akibat Koreo 'Save Rohingya' Bobotoh Kena Sanksi PSSI
- Perintah Shalat di Balik Peristiwa Isra' Mi'raj
- Serangan Militer Zionis Israel Ratakan Gedung Media Internasional
- Program Hapus Tato Selalu Diserbu Peminat
- Pembukaan Islamic Book Fair 2017
- Hewan Kurban Hari Raya
- Geger Suara "Terompet" dari Langit
- Masjid Dibakar, Muslim di Berlin Shalat Jumat di Jalan
- Demo Penolakan Ibukota Israel ke Yerusalem
- Penutupan Konferensi Alumni Al-Azhar Mesir 2017
-
Indeks Terbaru
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Kerendahan Hati Mo Salah Jadi Inspirasi Mualaf Inggris
- Berharap Bahagia Saat ‘Berjumpa’ dengan Allah
- Peter Oudenes: Islam Agama Sempurna
- Andre Ho, Hidayah Luruhkan Kebencian
Leave a Reply