MCI Bimbing Mualaf Jalani Ramadhan Pertama
Ketua Mualaf Centre Indonesia (MCI) Pusat Steven Indra Wibowo menyebutkan, MCI memiliki beberapa program untuk mualaf agar mereka siap menjalani puasa pada Ramadhan. Di antaranya, pesantren kilat khusus mualaf.
“Tahun ini kita sudah jalankan dari bulan kemarin-kemarin. Kita trial mereka juga puasa Senin-Kamis, ngetes fisik mereka karena mereka tidak terbiasa puasa masa kecilnya nggak puasa,” kata Steven kepada Republika.
Lebih lanjut, kata dia, MCI membantu para mualaf turut melancarkan bacaan Alquran. Dengan begitu, mereka bisa membaca dengan mandiri. “Ada juga yang pengen umrah merasakan Ramadhan di sana. Ya, kita daftarin,” ujarnya menambahkan.
Steven menjelaskan, cobaan terberat bagi mualaf saat berpuasa memang lebih ke fisik. Apalagi, ada beberapa mualaf yang berprofesi sebagai chef. Otomatis mereka bersentuhan langsung dengan makanan.
“Mereka kita kasih tahu bagaimana mencicipi saat berpuasa, tapi rata-rata kan sudah chef beneran, jadi dari dengan dicium saja sudah tahu rasanya,” kata dia.
Ia menambahkan, kebanyakan mualaf yang tengah dibina MCI adalah warga negara asing. Steven menyebutkan, sejak Januari 2019 sudah 1.000 lebih mualaf yang tercatat oleh MCI. Tahun lalu bahkan mencapai 3.500 mualaf.
“Dari jumlah mualaf tahun lalu, berarti sekitar 1.400 yang akan merasakan Ramadhan pertama tahun ini. Bila digabung sama yang tahun ini, berarti 2.000 lebih mualaf akan rasakan Ramadhan pertama pada 2019,” ujar Steven menjelaskan. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Bimbing Mualaf Selama Ramadhan, YMPM Buka Pendaftaran Dai
- Jumlah Mualaf di Masjid Lautze Meningkat
- Para Mualaf di AS : Berpuasa di Ramadhan Pertama adalah Kenangan Yang Tak Terlupakan
- Sejumlah Aktor India Non Muslim Ikut Berpuasa di Bulan Ramadhan Untuk Kesehatan
- Tiga Warga Palembang Mualaf di Bulan Ramadhan
Indeks Kabar
- Diyanet Turki Kritik Uskup Agung Athena yang Hina Islam
- Pelaku Teror Gereja First Baptist di Sutherland Mantan Pengajar Alkitab
- Pelarangan Azan Dinilai Sebagai Bentuk Sikap Rasis Pemerintah Israel
- Kemenag Kirim 14 Hafidz untuk Dijadikan Imam Masjid di UEA
- PKUB Kemenag: Tak Ada Konflik Rumah Ibadat Jika PBM Dijadikan Acuan
- Komnas HAM Soroti Pembatalan Perda Oleh Kemendagri
- 12 Ribuan Jamaah Indonesia Berjalan Kaki Menuju Mina
- Pusat Kebudayaan Islam Inggris Raih Penghargaan
- MUI: Memaksakan Muslim Ikut Perayaan Agama Lain Bukan Toleransi
- Arab Saudi Izinkan Semua Masjid Gelar Shalat Berjamaah Kecuali di Makkah
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply