Banjir 2 Meter di Bontang, Warga Tetap Shalat Id, sebagian Mengungsi & Kerja Bakti

Banjir setinggi dua meter pasca curah hujan yang tinggi melanda Kota Bontang, Kalimantan Timur, sejak Selasa (04/06/2019), membuat warga terdampak banjir merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama sisa-sisa banjir.

Meski dilanda banjir, sebagian warga yang terdampak memang tetap melaksanakan shalat Idul Fitri di tempat masing-masing, sebagian lagi memilih mengungsi, Rabu (05/06/2019). Diketahui, curah hujan tinggi sejak Selasa (04/06/2019) di Bontang dan sekitarnya, membuat sejumlah wilayah di Bontang terendam air.

Banjir merendam puluhan rumah warga, membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Menurut Halim, salah seorang warga Bontang, puncak banjir terjadi pada Selasa sore. Daerah tempat tinggalnya di kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Bontang, Jl Imam Bonjol, Api-Api, Bontang Utara, Kota Bontang, banjir bahkan sampai sepaha orang dewasa. Ia pun terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.

“Puncak (banjir) kemarin sore, di depan jalan raya kampus sepaha ana (saya), di rumah ana mungkin seleher, makanya ana tinggal (pergi) ngungsi,” ujar pria tinggi besar ini kepada hidayatullah.com, Rabu siang (05/06/2019).

Kondisi pesantren pun sempat lumpuh total gegara banjir tersebut. Masjid yang biasa digunakan sebagai pusat kegiatan terpaksa tak bisa digunakan. Bahkan, shalat id sempat akan batal digelar di pesantren ini.

“Banjir besar, seluruh kampus kena, enggak bisa shalat tadi di kampus, ana aja ngungsi ke rumah atas Gunung Sari,” tutur Halim yang juga salah seorang dai.

Informasi dihimpun, warga di sekitar Api-Api pun sebagian terpaksa tidak bisa menggelar shalat id, kecuali di daerah yang tidak terdampak banjir.

Di Pesantren Hidayatullah, shalat id akhirnya tetap digelar di tengah kondisi yang tidak kondusif. Namun, warga yang bisa ikut shalat id di sini jauh lebih sedikit dibanding lebaran-lebaran sebelumnya. Shalat id tadi digelar di mushalla khusus santri putri.

“(Yang ikut) sekitar sepuluh orang. Yang lain memilih shalat di luar (kampus),” tutur salah seorang dai lainnya, Ismail, kepada hidayatullah.com secara terpisah.

Padahal, kata Ismail, biasanya shalat id di Pesantren Hidayatullah Bontang diikuti ribuan jamaah, baik warga pesantren maupun jamaah dari luar. Ismail sendiri tetap bisa menjalankan amanahnya menyampaikan khutbah Idul Fitri di tempat lain, Rabu pagi tadi.

Sedangkan para santri sudah libur dan pulang ke rumah masing-masing sebelum banjir melanda Bontang.

Warga membersihkan rumah dari sisa-sia banjir di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (05/06/2019), bertepatan Hari Raya Idul Fitri 1440H.

Sementara itu, hingga Rabu siang, banjir sudah surut. Warga di sekitaran Api-Api yang terdampak banjir terpaksa tidak bisa merayakan lebaran layaknya hari raya selama ini. Mereka malah “berlebaran” dengan bekerja bakti membersihkan rumah masing-masing dari sisa-sisa banjir.

Menurut informasi, sempat terjadi pemadaman listrik di sekitar Api-Api. Sedangkan warga terdampak banjir ada yang sempat terpaksa naik ke atap loteng menyelamatkan diri. Berbagai pihak turun tangan membantu korban banjir. Kodim 0908 Bontang menyediakan kasur darurat, sedangkan makanan sahur disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang.

Media lokal melaporkan, sekitar 30 rumah warga di RT 25 Kelurahan Telihan, Kecamatan Bontang Barat, terendam banjir. Sebagian warga harus menginap di Masjid Sabilun Najah karena air sudah menggenang setinggi dada orang dewasa.

Selasa siang, ketinggian air bervariasi mulai dari mata kaki hingga dada orang dewasa. Kondisi itu sempat diperparah dengan padamnya listrik sejak Selasa dinihari tadi. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>