Ribuan Orang di Belahan Dunia Shalat Jenazah untuk Morsi
Ribuan umat Islam di berbagai tempat shalat jenazah untuk mendoakan presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamad Morsi (67), yang meninggal hari Senin dalam persidangan.
Shalat di masjid di Kota Tua Jerusalem (Baitul Maqdis ) Timur yang diduduki dilakukan setelah shalat Isya’,
Sementara itu, gerakan perlawanan Palestina Hamas mengeluarkan pernyataan terima kasih kepada Morsi atas semua upayanya “dalam melayani Palestina” dan sikapnya terhadap Jalur Gaza, menyusul kematian mendadaknya.
Faksi pejuang pembebasan yang memerintah Gaza, mengatakan hari Senin, mereka mengingat “posisi Morsi yang tak terlupakan dan berani serta pekerjaannya untuk mengangkat blokade.” ‘Israel’ dan Mesir memberlakukan blokade pada kantong Palestina setelah Hamas mengambil kendali pada 2007. Selama pemerintahan Morsi, Kairo membuka pembatasan Rafah dan membuka perdagangan dari kedua pihaknya secara signifikan.
Sementara itu, ribuan orang bergabung dalam doa di Istanbul hari Selasa untuk mendoakan presiden Mesir yang digulingkan, yang meninggal sehari sebelumnya setelah pingsan saat persidangan di pengadilan di Kairo. Shalat jenazah dilakukan otoritas agama Turki Diyanet, yang berlangsung di Masjid Fatih.
Ali Erbas, Kepala Diyanet, akan memimpin shalat di Masjid Haci Bayram di Ankara, katanya Senin dalam sebuah pernyataan dikutip Anadolu Agency. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga menghadiri doa dan menyatakan kecurigaan atas kematian Morsi.
“Apakah itu kematian normal, atau ada beberapa elemen lain yang terlibat, ini [kematian Morsi] mencurigakan. Secara pribadi, saya tidak percaya bahwa itu adalah kematian normal,” kata Recep Tayyip Erdogan, berbicara setelah shalat di Masjid Fatih sebagaimana dikutip TRT World.
Doa juga diadakan di Kota Peshawar, Pakistan. Siraj ul Haq, Kepala Jamaat-e-Islami, menjadi memimpin shalat, kutip Reuters. Di Kashmir yang dikelola India, staf dan mahasiswa Universitas Kashmir yang populer juga mengadakan shalat jenazah, lapor surat kabar berbahasa Inggris Kashmir Life.
Mohamad Morsi terpilih sebagai presiden tahun 2012 tetapi digulingkan dalam kudeta militer setahun kemudian. Militer menghancurkan gerakan Ikhwanul Muslimin dalam penumpasan besar-besaran, menangkap Morsi dan banyak pemimpin Ikhwan lainnya, yang kini berada di penjara sejak kudeta.
Morsi, presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis. Namun ia digulingkan dan dipenjara dalam kudeta militer berdarah yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Mesir saat itu dan presiden saat ini Abdul Fattah al-Sisi.
Pada saat kematiannya, Morsi menghadapi sejumlah tuntutan hukum yang menurut sejumlah kelompok hak asasi manusia dan pengamat independen, lebih bermotivasi politis.
Koran Israel, Maariv, Jumat, 5 April 2019 mengutip sebuah pernyataan cukup mengagetkan, di mana tokoh militer ‘Israel’, Brigadir Jenderal Aryeh Eldad mengakui, bahwa ‘Israel’ ada di balik penggulingkan Presiden Mohamed Morsi. Zionis mengaku cemas Perjanjian Camp David yang diteken Presiden Mesir terdahulu, Anwar Sadat, dengan Perdana Menteri ‘Israel’ Menachem Begin pada tahun 1978 dibatalkan.
“Bermaksud membatalkan perjanjian perdamaian dengan ‘Israel’Israel dan mengirimkan lebih banyak pasukan militer Mesir ke Semenanjung Sinai,” kata Eldad.
‘Israel’ akhirnya menyiapkan Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi untuk melengserkan Mohamad Morsi. “Pada tahap itu, ‘Israel’ segera dan bersedia mengaktifkan cara-cara diplomatik, dan mungkin cara-cara yang lebih hebat, untuk menjadikan Abdel Fatah al-Sisi berkuasa di Mesir, dan meyakinkan pemerintahan AS di bawah Presiden Barack Obama untuk tidak menentang langkah ini,” kata Eldad dikutip Middle East Monitor (MEMO). (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- ICMI Ajak Elemen Demokrasi Kutuk Percobaan Kudeta Turki
- Kudeta Militer yang Gagal di Turki
- Lebih 100 Ribu Jamaah Shalat Tarawih di Masjid al Aqsha Jumat Ketiga Bulan Ramadhan
- Lima Orang Meninggal dalam Penembakan Jamaah Shalat di Masjid Kota Quebec
- Ribuan Orang Padati Al-Aqsha di Jumat Pertama Ramadhan
Indeks Kabar
- MTQ Dekatkan Umat Islam dengan Al-Quran
- Duh, Banyak Pemurtadan di Kampung Suruhan
- MUI Tegaskan, Imunisasi Boleh tapi Wajib dengan Vaksin Halal dan Suci
- Bocah Nigeria Jadi Hafiz Alquran di Usia Tiga Tahun
- Kementerian Agama Luncurkan Aplikasi Al-Quran Digital
- Penindakan Pemalsuan Label Halal Wewenang BPOM
- Muhammadiyah Pilih Pimpinan Baru
- Pertemuan Akbar Tahunan Jamaah Tabligh Ditutup, PM Bangladesh Ikut Berdoa
- Tarik Minat Wisatawan Muslim, Hotel di Moskow Pasang Label Halal
- Paus Belum Bersikap Terkait Pelecehan Seksual Kardinal Pell
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply