19 Peserta Ikuti Daurah di Universitas Ummul Qura Makkah
Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Bagi Orang Asing Universitas Ummul Qura Makkah al-Mukarramah kembali mengadakan pelatihan dan pengenalan budaya bagi para guru dan dosen bahasa Arab (Daurah al-Tadribiyyah al-Shaiffiyyah Li Muallim al-Lughah al-Arabiyyah Li Ghairi al-Natiqin Biha).
Ada 19 peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka adalah utusan berbagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi mengikuti program ini selama 40 hari mulai 13 Juni – 22 Juli 2019 atau bertepatan dengan 10 Syawwal – 19 Dzulqo’dah 1440 di kampus Universitas Ummul Qura Aziziyyah Makkah.
Kegiatan ini telah berjalan selama 11 tahun bagi Indonesia dan 9 tahun bagi Senegal. Pemerintah Saudi Arabia melalui Universitas Ummul Qura menyiapkan semua keperluan dan programnya, sementara pihak Pondok Pesantren Darunnajah bersama Dr. Faisal Hendra dan Dr. Nuzhizbullah bertanggungjawab untuk menseleksi para peserta dan menfasilitasi dalam persiapan keberangkatan serta proses kepengurusan visa mereka.
“Daurah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru dan dosen bahasa Arab dari berbagai lembaga pendidikan Islam dan dapat menerapkan metode pengajaran bahasa Arab di Indonesia setelah selesai mengikuti pelatihan ini. Selain itu, para peserta juga diberikan wawasan budaya masyarakat Arab, sehingga membantu pemahaman mereka dalam proses pengajaran bahasa Arab.
Peserta Daurah ini terdiri 19 orang yaitu: Khairuman Jamahir (Madrasah Bina Insani Bali), Amaluddin La Mani (Ma’had al-Munawwarah Buton), Salis Masruhin Supeni (Darussalam Gontor Jambi), Muhammad al-Ghazali Jamhari (Ma’had Ali Ulum al-Qur’an), Afrizan Nurdin Bakar (Ma’had al-Nur Riau), Irham Hasymi (Ma’had al-Husna Bengkulu), Agus Supriatna (Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara), Muhammad Qadri (Universitas Sultan Taha Saifuddin Jambi), Hamzah (Universitas Dar al-Dakwah Wal Irsyad Sulawesi Barat), Zainal Arif Abdul Jalil (Universitas Muhammadiyyah Tangerang Banten), Dwi Sulistyo (Dewan Dakwah Kalimantan Tengah), Hamzah Samir (Ma’had al-Wahdah al-Islamiyyah Makassar), Andi Kaimuddin (Sekolah Tinggi al-Ansar Nusa Tenggara Timur), Harsing Muhdaring Marola (Pesantren Hidayatullah Surabaya Jawa Timur), Azkia Muharram (UIN Jakarta), Roojil Fadilah (UMY Yogyakarta), Jaja Jamaluddin (Ma’had Tahfidz Ummul Qur’an Palu Sulawesi Tengah), Basrin Abdul Qadir (Yayasan Hidayatullah Riau), Much Hasan Darojat (Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta).
Daurah ini dibuka langsung oleh Syaikh Prof. Dr. Hasan al-Bukhari, Dekan Fakultas Bahasa Arab Universitas Ummul Qura yang dihadiri oleh seluruh peserta dari Indonesia dan Senegal berjumlah 39 orang.
Ikut hadir dalam acara ini para dosen dan staf administrasi Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Dr. Abdurrahman al-Qarni, Dr. Abdul Mun’im Asrar, Dr. Muhammad al-Syahri, Dr. Arif al-Ushoimi, Dr. Maemun al-Silmi, Dr. Sulaiman al-Usairi, Prof. Dr. Al-Mab’uth, dan Dr. Ayman al-Mansuri. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Panglima TNI Ingatkan Agar Prajuritnya Mencontoh Rasulullah
- Imam Uzbekiztan Diberhentikan karena Kritik Presiden Soal Larangan Jilbab
- Sosialisasikan Muslim Tak Pakai Atribut Natal, Anggota JAS Malah Ditangkap
- H&M Minta Maaf atas Dugaan Tulisan 'Allah' di Kaus Kaki
- Populasi Muslim Eropa Tumbuh Pesat Meski Imigrasi Dihentikan
- Turki Terima Penghargaan Atas Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi
- Wapres: Dunia Bertanggung Jawab atas Kerusakan Hutan Indonesia
- Pakar Hukum UI: Kami Tidak Pernah Ajarkan Mahasiswa Nikah Beda Agama
- Amerika Jatuhkan 23.144 Bom di Negeri Muslim Selama 2015
- LPPOM MUI: Halal Sudah Jadi Bagian Perdagangan Global
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply