PKS: Gelar Pahlawan Nasional KH Abdul Kahar Mudzakkir Tepat
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai tepat pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir. Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI, Mulyanto menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo yang memberikan gelar tersebut.
Pemberian gelar pahlawan ini dinilai tepat, sebagai wujud penghormatan dan penghargaan resmi Negara atas peran dan jasa KH Abdul Kahar Mudzakkir, dalam mempersiapkan proses kemerdekaan dan juga pengembangan pendidikan di Indonesia.
“Kita patut mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi yang menganugerahkan gelar pahlawan bagi Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir. Anugerah ini menjadi penting karena menjadi tanda tidak relevan lagi memperdebatkan dikotomi Islam dan nasionalis dalam proses pembentukan dan pembangunan negara ini.
Tokoh Islam memiliki andil dalam mempersiapkan kemerdekaan bangsa ini. Begitupun dengan tokoh-tokoh nasionalis. Semua dipandang memiliki kedudukan dan derajat yang sama dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini,” ujar Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai PKS ini dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (09/10/2019).
Mulyanto menyebut, pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi KH Abdul Kahar Mudzakkir sangat tepat karena memiliki makna penting serta berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemberian gelar pahlawan ini menunjukan pengakuan negara atas peran aktif tokoh-tokoh pergerakan Islam dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Ia melihat banyak pelajaran yang dapat diambil dari sikap dan pandangan KH Abdul Kahar Mudzakkir. Di antaranya, keteguhan sikapnya dalam menjaga moralitas bangsa. Sebagai salah satu anggota Tim Sembilan, Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), KH Abdul Kahar Mudzakkir menginginkan bangsa dan negara ini diselenggarakan berdasarkan moralitas agama. Meski demikian negara perlu juga mengakomodasi aspirasi keragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia.
“Berdasarkan pemikiran Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir, kita jadi paham bahwa hubungan antara Islam dan negara adalah sebuah relasi inklusif yang sinergis. Saling menguatkan. Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim ini, harus menempatkan Islam sebagai kekuatan moral, modal dasar dan sumber relijiusitas utama bangsa ini,” ujarnya.
Atas kegigihan perjuangan KH Abdul Kahar Mudzakkir serta didukung tokoh Islam dan tokoh nasionalis lainnya, akhirnya Indonesia menjadi negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan menyadari bahwa kemerdekaan bangsa ini adalah berkat rahmat dari Allah Yang Maha Kuasa.
“Founding fathers (pendiri bangsa, red) kita sudah berhasil membangun konsensus nasional, bersepakat, bahwa Indonesia adalah darul ahdi wa syahadah (negara perjanjian dan tempat beramal shaleh). Harusnya sudah tidak ada lagi perdebatan antara negara dan agama. Tugas dan tanggung jawab kita adalah mengisi kemerdekaan ini dengan karya dan pemikiran maju untuk mencapai kesejahteraan rakyat yang menjadi cita-cita kemerdekaan,” ujarnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- HUT RI ke-72, AQL akan Gelar “Syiar Persatuan Mengisi Kemerdekaan dengan Qur’an”
- Penolakan Terhadap Ustaz Abdul Somad Cederai Pancasila
- Penolakan Terhadap Ustaz Abdul Somad Cederai Pancasila
- Ustadz Abdul Somad Lc MA Tentang Pembakaran ‘Bendera Tauhid’
- Ustaz Abdul Somad: Syukuri Kemerdekaan dengan Keimanan
Indeks Kabar
- Argentina akan Gugat Putra Mahkota Saudi dengan Tuduhan Lakukan Kejahatan perang
- Pemindahan Kedutaan Brazil ke Baitul Maqdis Menghina Islam dan Dunia Arab
- Injil 1.500 Tahun Klaim Nabi Isa tak Disalibkan
- Kemenag Tutup Sementara Aplikasi Pendaftaran Umrah Siskopatuh, Mulai Kamis
- Seluruh Jamaah Sudah Tiba di Makkah
- Muslim Colarado Shalat Perdana di Masjid Baru
- Rerata Nasional Kerukunan 2015 Berkategori Tinggi
- Rohingya Bukan Satu-Satunya Kelompok Teraniaya di Myanmar
- KH Ma’ruf Amin: MUI tidak Berpolitik, Ahok yang Masuk Ranah Agama
- Misionaris Media Sosial: Jika Kecanduan, Bisakah Berdoa di Facebook?
-
Indeks Terbaru
- Kejahatan Perang Israel Diadukan ke ICC
- Pernah Rasakan Genocida, Ribuan Warga Bosnia Demo untuk Gencatan Senjata di Gaza
- Pasukan Zionis Gempur Area RS Indonesia di Gaza
- Kritik Erdogan: Barat Lantang Bela Korban Charlie Hebdo, Tapi Diam Sikapi Genosida Gaza
- Halangi Bantuan ke Gaza Bisa Dituntut Pengadilan Internasional
- Pendukung Celtic tak Gentar, Tetap Kibarkan Bendera Palestina Saat Laga Liga Champions
- Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
Leave a Reply