Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengumpulkan pemuka lintas agama di rumah dinas wapres di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (26/11) malam. Pertemuan dihadiri sejumlah tokoh lintas agama mulai dari perwakilan Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Khonghucu.

Kiai Ma’ruf mengatakan, pertemuan antar majelis agama sepakat untuk menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. Menurutnya, para pemuka agama juga ingin agama bisa berperan dalam mencegah terjadinya konflik di masyarakat.

“Agama justru akan menjadi solusi perekat, bukan menjadi sumber perpecahan, ini tekad yang malam ini disepakati majelis majelis agama,” ujar Ma’ruf. Karena itu, Ma’ruf mengungkap pertemuan juga menyatakan komitmen untuk terus melanjutkan langkah-langkah dalam merawat keutuhan bangsa.

Hal ini kata Ma’ruf, berkaca dengan pengalaman sebelumnya, dimana banyak muncul persoalan agama. “Pada masa yang lalu kan sering terjadi karena persoalan-persoalan yang bisa saja karena masalah-masalah agama kemudian menjadi tersinggung, kemudian konflik, bahkan juga soal kesukuan menimbulkan konflik,” ujar Ma’ruf

Ma’ruf mengatakan, tidak sedikit masalah muncul dikarenakan adanya narasi atau pernyataan yang sensitif. “Karena ktu ke depan sifatnya (harus) antisipatif mencegah itu semua supaya tidak terjadi seperti yang terjadi pada masa lalu. Itu yang jadi perhatian dan tanggung jawab pimpinan majelis agama,” ujarnya.

Sejumlah pemuka agama yang hadir dalam pertemuan, mereka antara lain perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI): KH. Abdullah Jaidi – Nadjamuddin Ramli, PBNU : Eman Suryana, PP Muhammadiyah: Mughni Syafig, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar, Ketua Konferensi Wali Gereja: Agustinus Heri Wibowo, Ketua Umum PGI : Gomar Gultom.

Hadir juga Ketua Dharma Adhyaska Perwakilan Umat Buddha Indonesia : Hartati Murdaya, Bhante Khanit- Suhu Dutavida, Ketua Umum Majelis Ulama Konghucu Indonesia : Budi S.s Tanuwibowo, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia : Wisnu Bawa Taneya. (sumber: ROL)