Prancis Siapkan UU Anti-Zionis dengan Anti-Semit, Tapi Anti Islam Tidak
Majelis Nasional Prancis pada Selasa menyetujui RUU yang menyamakan anti-Zionisme dengan anti-Semitisme. Mosi yang mengakui anti-Zionisme sama dengan anti-Semitisme itu diadopsi dengan 154 suara “ya”, melawan 72 suara “menolak” di parlemen Prancis.
Resolusi yang mengandung unsur sanksi ini menyerukan pemerintah untuk mengadopsi definisi Anti-Semitisme International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA). Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan oleh harian Prancis Le Monde, persatuan intelektual Yahudi yang terdiri dari 127 akademisi yang bertugas di Perancis, Israel, dan negara-negara lain meluncurkan petisi untuk menentang RUU tersebut.
Sekelompok akademisi itu meminta parlemen Perancis untuk tidak mengadopsi RUU tersebut, di sisi lain mereka juga menekankan pentingnya melawan tindakan anti-Semitisme. Mereka mengatakan bahwa anti-Zionisme itu seharusnya tidak boleh dilarang karena bersifat legal. Menurut mereka, mengkritik suatu negara tidak sama dengan perilaku anti-Semitisme.
Anti-Zionisme adalah sikap penentangan terhadap ideologi Zionisme atau yang kini dikenal dengan pandangan orang-orang Zionis dalam kebijakan Israel. Sementara anti-semitisme adalah suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan/penyiksaan terhadap kaum Yahudi.
Pada Februari lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan anti-Zionisme adalah salah satu versi modern dari anti-Semitisme dan dirinya akan menerima definisi anti-Semitisme dari Aliansi Holocaust Remembrance Alliance.
Islamophobia
Oktober lalu, lebih dari 10.000 orang berbaris di ibu kota Prancis pada hari Ahad untuk memprotes permusuhan terhadap Islam (Islamophobia) dan diskriminasi terhadap Muslim.
Aksi serupa juga digelar dan diikuti oleh ratusan orang di Kota Marseille. Mereka membawa poster bertuliskan ”Islamofobia membunuh” dan meneriakkan ”Kita semua adalah anak-anak republik ini”.
”Ada propaganda keji melawan warga Muslim,” ucap Claudine Rodinson (76), pensiunan dari kelompok radikal sayap kiri, Partai Lutte Ouvriere. Rodinson menyebut, terorisme jihad secara sengaja disamakan dengan Islam.
Sebuah survei oleh jajak pendapat Lembaga Opini Publik Prancis (IFOP) awal bulan ini menemukan bahwa lebih dari 40% Muslim di Prancis mengalami diskriminasi agama. Islam adalah agama terbesar kedua di Prancis, dan negara itu memiliki minoritas Muslim terbesar di Eropa Barat.
60% wanita Muslim yang memakai jilbab mengatakan, mereka dilecehkan setidaknya sekali, sementara 44% untuk Muslim tidak berjilbab, juga pernah dilecehkan. 24% Muslim yang berpartisipasi dalam survei mengatakan mereka pernah mendapat serangan verbal. Selain itu, 37% dari wanita Muslim yang mengenakan jilbab mengatakan mereka pernah dihina.
Bulan lalu, anggota parlemen sayap-kanan Prancis Julien Odoul telah melecehkan seorang wanita Muslim untuk melepas jilbabnya di depan umum di sebuah pertemuan di Timur Besancon dan melakukan penyerangan secara verbal. Prancis memiliki 5-6 juta warga Muslim sehingga Islam menjadi agama terbesar kedua di negara tersebut.
Komunitas Muslim Prancis juga menjadi yang terbesar di Eropa. Namun Prancis sangat protektif dalam melindungi prinsip-prinsip sekuler yang diatur oleh konstitusinya, dengan simbol-simbol keagamaan dilarang di sekolah umum, sementara pelecehan terhadap Islam dan Islamophobia tidak masuk kejahatan sebagaimana Anti-Zionis. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Indonesia Siap Ekspor Hafiz Alquran ke Seluruh Dunia
- Dr. Qaradawi: Hanya Perlawanan Yang Mampu Bebaskan Al-Aqsha
- Muslim Austria Kecam Peta Nasional Islam
- Sineas AS Ini Minta Maaf atas 'Kelakuan' Presidennya
- Filipina-Kirgistan Saingan Indonesia di Musabaqah Alquran dan Hadis Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri Republika/ Darmawan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juri Musabaqah Alquran dan Hadis tingkat Asia Pasifik VII Dasman Yahya Ma'ali mengatakan Indonesia setiap tahun selalu menjadi juara umum. Tetapi peserta dari 18 negara lainnya tak kalah hebat dalam hafalan Alquran dan Hadis. "Saya sebagai juri hadis, melihat penampilan dua hari, Indonesia memiliki saingan terkuat dalam menghafal Hadis yakni Kirgistan dan Filipina," jelas Dasman kepada Republika, Rabu (20/4). Meskipun demikian, Dasman mengakui peserta yang mengikuti musabaqah Hadis merupakan orang-orang pilihan. Terbukti hanya 14 orang yang mengikuti musabaqah kategori hadis dan hanya berasal dari empat negara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Kirgistan. Bagi penghafal hadis untuk tingkat Asia Pasifik ini memiliki kriteria khusus. Seluruh peserta harus menghafal 500 hadis shahih. "500 hadis ini terbagi dengan 100 hadis hafal dengan sanadnya dan 400 hadis tanpa sanad," ujarnya menjelaskan. Menurut Dosen Hadis UIN Riau ini, peserta dari Indonesia memiliki hafalan yang bagus di bidang hadis dan seluruhnya hafal 100 hadis dengan sanadnya. Ini diakuinya sulit sekali remaja muslim yang benar-benar memperhatikan hafalan hadis lengkap dengan sanad yang sangat panjang. Musbaqah Alquran dan Hadis ini diikuti 103 peserta dari 18 negara. Perlombaan dibagi menjadi lima kategori hafidz 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz serta hadist.
- Tetap Khidmat Beribadah di Katedral Saat Reuni 212
- MUI; Pria Sumsel Yang Injak Alquran Sengaja Provokasi Umat Islam
- Inggris Kian Islami; Masjid Sesak sedangkan Gereja Kehilangan Jemaat
- Heboh, Pembaca Berita Wanita Tak berjilbab di Televisi Nasional Saudi
- Sebuah Bar di Cambridge Berubah Menjadi Masjid
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply